Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah PBB Umumkan Omicron XBB Lima Kali Lebih Mematikan?

Kompas.com - 02/02/2023, 17:07 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari dua tahun pandemi Covid-19 merebak di berbagai negara. Informasi palsu terkait hal itu pun terus beredar di media sosial.

Salah satunya, unggahan berbahasa Sinhala, bahasa resmi Sri Lanka, terkait subvarian Omicron XBB, oleh akun Facebook ini, ini dan ini, serta artikel ini.

Diberitakan AFP, unggahan itu menjelaskan secara terperinci mengenai kemunculan subvarian XBB. Pada Agustus 2022, kasus pertama Omicron XBB teridentifikasi di India.

Enam bulan kemudian disebutkan subvarian bernama XBB.1.5 yang terdeteksi di Amerika Serikat, yang juga telah menyebar ke Eropa.

Subvarian ini disebutkan yang paling menular dan lima kali lebih mematikan daripada varian Delta. Unggahan itu juga berisi gejala-gejala yang harus diwaspadai.

Unggahan itu diikuti keterangan bahwa klaim yang dikemukakan berasal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Benarkah demikian?

Penelusuran Fakta

AFP telah memeriksa publikasi di akun resmi Facebook dan Twitter PBB hingga tanggal 20 Januari 2023, dan tidak menemukan pengumuman subvarian Covid-19 XBB lima kali lebih mematikan daripada Delta.

Covid-19 subvarian Omicron XBB memang ada. Namun perwakilan PBB di Sri Lanka mengatakan, pihaknya tidak pernah mengumumkan Omicron XBB lima kali lebih mematikan daripada Delta.

"Kantor PBB di Sri Lanka belum mengeluarkan pernyataan atau surat seperti itu," kata juru bicara perwakilan PBB Sri Lanka, pada Selasa, 10 Januari 2023.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Sri Lanka juga mengatakan, belum ditemukan mutasi apa pun dari varian XBB.1.15 yang memengaruhi tingkat keparahannya. Pengukuran tingkat keparahan subvarian tersebut tengah dilakukan.

Selain itu, Biro Promosi Kesehatan Sri Lanka menyangkal klaim Omicron XBB lima kali lebih mematikan daripada Delta.

"Tidak ada bukti yang dapat dipercaya bahwa varian XBB lebih mematikan daripada varian lainnya," kata perwakilan Biro Promosi Kesehatan Sri Lanka.

Profesor kedokteran pencegahan penyakit di Universitas Chulalongkorn, Thailand, Thira Woratanarat dan Profesor Virologi dari Britain's Reading University, Inggris, Ian Jones, juga menolak klaim itu.

Omicron XBB tidak menyebabkan keparahan yang lebih berat daripada subvarian lain, bahkan cenderung lebih ringan. Sehingga bisa disimpulkan klaim yang beredar di Facebook itu hoaks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com