Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial Facebook mengeklaim bahwa Inggris ingin menghilangkan Indonesia dari peta dunia.
Hal itu disebut sebagai tindakan balasan atas aksi militer Indonesia di wilayah Australia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut memuat informasi yang tidak benar atau hoaks.
Konten yang mengeklaim Inggris ingin menghilangkan Indonesia dari peta dunia dibagikan di Facebook oleh akun ini pada 30 November 2022.
Berikut narasi yang dibagikan:
Gawat Darurat !! Tak Main Main Inggris Ingin Hilangkan Indonesia Dari Peta Dunia
Narasi itu disertai sebuah video berdurasi 10 menit, yang telah mendapatkan 81.000 tayangan sejak diunggah.
Berikut petikan narasi yang dibacakan narator video:
Efek perang Indonesia di Australia semakin melebar. Kali ini Inggris dan Amerika dilaporkan telah bersiap menyerang balik Indonesia. Ancaman ini disampaikan seiring dikirimnya persenjataan ke Australia.
Laporan BBC Internasional mengatakan Inggris akan menyumbangkan senjata anti-pesawat kepada Australia. Laporan tersebut lantas ditanggapi Menteri Pertahanan Indonesia yang menyebut Inggris memprovokasi Australia untuk menyerang wilayah Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang dibacakan narator video tersebut identik dengan berita yang dipublikasikan CNBC Indonesia, 6 Mei 2022.
Berita tersebut berjudul "Inggris Ancam Serang Balik Putin, Sudah Siapkan Senjata Ini".
Berikut kutipan berita dari CNBC Indonesia:
Efek perang Rusia di Ukraina semakin melebar. Kali ini Inggris dilaporkan telah bersiap menyerang balik Moskow. Ancaman ini disampaikan London seiring dikirimnya persenjataan ke Kyiv.
Laporan BBC Internasional mengatakan Inggris akan menyumbangkan senjata anti-pesawat kepada Ukraina. Rencana tersebut lantas ditanggapi Menteri Pertahanan Rusia yang menyebut Inggris memprovokasi Kyiv untuk menyerang wilayah Kremlin.
Berita asli tersebut diubah menjadi seperti ini:
Efek perang Indonesia di Australia semakin melebar. Kali ini Inggris dan Amerika dilaporkan telah bersiap menyerang balik Indonesia. Ancaman ini disampaikan seiring dikirimnya persenjataan ke Australia.
Laporan BBC Internasional mengatakan Inggris akan menyumbangkan senjata anti-pesawat kepada Australia. Laporan tersebut lantas ditanggapi Menteri Pertahanan Indonesia yang menyebut Inggris memprovokasi Australia untuk menyerang wilayah Indonesia.
Terlihat bahwa berita asli CNBC Indonesia dicatut dan digunakan untuk membangun narasi menyesatkan yang mengeklaim Inggris ingin menghilangakan Indonesia dari peta dunia.
Isu konflik antara Indonesia-Australia merebak di media sosial. Kebanyakan isu ini secara keliru mengeklaim bahwa Australia merebut kawasan Pulau Pasir.
Adapun Pulau Pasir merupakan bagian dari Kepulauan Ashmore dan Cartier yang terletak di Samudra Hindia. Pulau ini dimiliki Australia sejak hampir satu abad lalu.
Pulau Pasir berjarak sekitar 320 kilometer dari lepas pantai barat laut Australia dan 170 kilometer di sebelah selatan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, 3 November 2022, Eropa mencatat bahwa pulau ini ditemukan oleh Samuel Ashmore pada 11 Juni 1811.
Pada 1850-an, wilayah ini belum diklaim oleh negara mana pun dan menjadi tujuan kapal penangkap paus milik Amerika.
Pada 1947, ada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani Australia dan Indonesia yang menyepakati bahwa Pulau Pasir adalah milik Australia.
Dengan demikian, tidak terjadi konflik antara Indonesia dan Australia mengenai sengketa Pulau Pasir.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten Facebook yang mengeklaim Inggris ingin menghilangkan Indonesia dari peta dunia adalah hoaks.
Narasi konten tersebut mencatut berita dari CNBC Indonesia, 6 Mei 2022, dan mengubahnya menjadi narasi menyesatkan.
Berita asli dari CNBC Indonesia memaparkan ancaman Inggris terhadap Rusia atas tindakan mereka menginvasi Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.