Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jokowi Tolak Malaysia Jadi Anggota Penuh G20

Kompas.com - 12/11/2022, 15:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Dua video beredar di internet yang membahas keterkaitan Malaysia dengan acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali, pada 15-16 November 2022.

Klaim yang disertakan dalam unggahan, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menolak keinginan Malaysia menjadi anggota tetap G-20 atau Group of Twenty.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut salah atau hoaks.

Narasi yang beredar

Dua video beredar di Facebook dan Youtube, serta sebuah artikel daring, yang berisi sejumlah klaim terkait keinginan Malaysia menjadi anggota penuh G20.

Narasi yang disertakan, Indonesia menolak keinginan Malaysia menjadi anggota tetap G20, bahkan setelah Malaysia melibatkan Amerika Serikat untuk keinginan itu.

Sementara, Indonesia dengan keputusannya itu mendapat dukungan negara-negara ASEAN dan dari luar ASEAN.

Malaysia dianggap penjahat perang dan sepak terjangnya secara internasional dianggap buruk.

Dalam narasi suara maupun tertulis tidak disebutkan siapa yang menyatakan klaim-klaim tersebut. Berikut keterangan yang disertakan dalam unggahan di Facebook:

Jokowi Dodo tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20 ????????

Hoaks Indonesia tolak keinginan Malaysia menjadi anggota penuh G20KOMPAS.COM/AHMAD SU'UDI Hoaks Indonesia tolak keinginan Malaysia menjadi anggota penuh G20

Penelusuran Kompas.com

Perlu diketahui, G20 merupakan kerja sama yang melibatkan sejumlah negara yang dianggap memiliki perekonomian terbesar di dunia.

Anggota G20 terdiri dari 19 negara dengan dan Uni Eropa. Saat ini, G20 punya peranan penting dengan memegang 60 persen populasi dunia, 80 persen produk domestik bruto dunia, serta 75 persen perdagangan global.

Selain Uni Eropa, 19 negara yang tergabung dalam G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, dan, Turki.

Di Asia Tenggara, hanya Indonesia yang masuk sebagai anggota G20. Malaysia tidak tergabung G20 karena tidak memenuhi kriteria, dari sisi PDB, populasi, juga volume perdagangan.

Namun, delegasi dari Malaysia dan beberapa negara non anggota, dipastikan telah mendapatkan tempat untuk mengikuti beberapa agneda KTT G20 yang akan digelar di Bali nanti.

Dengan demikian, Presiden Jokowi tidak memiliki wewenang untuk menentukan apakah Malaysia dapat bergabung atau tidak sebagai anggota G20.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa kabar Indonesia menolak keinginan Malaysia bergabung sebagai anggota tetap G20 adalah hoaks.

Malaysia tidak menjadi anggota G20 karena belum memenuhi kriteria dari sisi perekomian negara itu.

Namun, delegasi dari Malaysia nantinya akan mendapatkan tempat di acara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com