Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Dua video beredar di internet yang membahas keterkaitan Malaysia dengan acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali, pada 15-16 November 2022.
Klaim yang disertakan dalam unggahan, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menolak keinginan Malaysia menjadi anggota tetap G-20 atau Group of Twenty.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut salah atau hoaks.
Dua video beredar di Facebook dan Youtube, serta sebuah artikel daring, yang berisi sejumlah klaim terkait keinginan Malaysia menjadi anggota penuh G20.
Narasi yang disertakan, Indonesia menolak keinginan Malaysia menjadi anggota tetap G20, bahkan setelah Malaysia melibatkan Amerika Serikat untuk keinginan itu.
Sementara, Indonesia dengan keputusannya itu mendapat dukungan negara-negara ASEAN dan dari luar ASEAN.
Malaysia dianggap penjahat perang dan sepak terjangnya secara internasional dianggap buruk.
Dalam narasi suara maupun tertulis tidak disebutkan siapa yang menyatakan klaim-klaim tersebut. Berikut keterangan yang disertakan dalam unggahan di Facebook:
Jokowi Dodo tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20 ????????
Perlu diketahui, G20 merupakan kerja sama yang melibatkan sejumlah negara yang dianggap memiliki perekonomian terbesar di dunia.
Anggota G20 terdiri dari 19 negara dengan dan Uni Eropa. Saat ini, G20 punya peranan penting dengan memegang 60 persen populasi dunia, 80 persen produk domestik bruto dunia, serta 75 persen perdagangan global.
Selain Uni Eropa, 19 negara yang tergabung dalam G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, dan, Turki.
Di Asia Tenggara, hanya Indonesia yang masuk sebagai anggota G20. Malaysia tidak tergabung G20 karena tidak memenuhi kriteria, dari sisi PDB, populasi, juga volume perdagangan.
Namun, delegasi dari Malaysia dan beberapa negara non anggota, dipastikan telah mendapatkan tempat untuk mengikuti beberapa agneda KTT G20 yang akan digelar di Bali nanti.
Dengan demikian, Presiden Jokowi tidak memiliki wewenang untuk menentukan apakah Malaysia dapat bergabung atau tidak sebagai anggota G20.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa kabar Indonesia menolak keinginan Malaysia bergabung sebagai anggota tetap G20 adalah hoaks.
Malaysia tidak menjadi anggota G20 karena belum memenuhi kriteria dari sisi perekomian negara itu.
Namun, delegasi dari Malaysia nantinya akan mendapatkan tempat di acara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.