KOMPAS.com - Tiga zat kimia berbahaya terdeteksi pada pasien balita penderita gangguan ginjal akut (AKI) atau acute kidney injury di Indonesia.
Ketiga zat itu yakni etilen glikol atau ethylene glycol (EG), dietilen glikol atau diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).
Kemenkes mencatat jumlah penderita gangguan ginjal akut misterius mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi.
Gangguan ginjal akut pada balita akibat kontaminasi etilen glikol atau dietilen glikol pada obat sirup juga pernah terjadi di berbagai negara.
Pada 14 Oktober 2022, Pemerintah Gambia mengumumkan jumlah kematian anak akibat gangguan ginjal akut yang diduga terkait obat batuk sirup buatan India meningkat jadi 70 orang.
Berdasarkan hasil investigasi, obat itu dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi, India.
Senyawa etilen glikol ditemukan pada empat produk sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals Ltd yang beredar di Gambia.
Selain Gambia, kasus gangguan ginjal akut pada anak juga terjadi di India, Panama, Haiti, dan Nigeria. Berita selengkapnya dapat disaksikan dalam infografik berikut ini.