Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2022, 16:14 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar foto menampakkan garis pada permukaan Bulan, yang diklaim sebagai bukti bahwa Bulan terbelah dua.

Foto itu disebut diambil oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Foto belahan pada permukaan Bulan yang beredar, diduga merupakan patahan tektonik di Bulan atau sisa-sisa aliran lava purba.

Narasi yang beredar

Foto dari NASA yang diklaim membuktikan Bulan terbelah dua, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Pada foto yang beredar, terlihat permukaan Bulan yang memiliki lekukan berupa garis vertikal dan horizontal samar. Garis vertikalnya tampak lebih panjang dan lekukannya lebih dalam.

Berikut narasi yang disematkan pada salah satu akun:

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang foto permukaan Bulan dari NASA yang diklaim sebagai bukti Bulan terbelah dua.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang foto permukaan Bulan dari NASA yang diklaim sebagai bukti Bulan terbelah dua.

Penelusuran Kompas.com

Foto permukaan Bulan yang beredar di media sosial itu memang betul berasal dari NASA.

Foto ini dipublikasikan pada 29 Oktober 2002, yang difoto oleh kru Apollo 10 pada 1969 selama pendekatan bersejarah mereka dengan jarak 14 kilometer di atas permukaan bulan.

Tangkapan layar foto yang dipublikasikan NASA pada 29 Oktober 2002, yang difoto oleh kru Apollo 10 pada 1969 selama pendekatan bersejarah mereka dengan jarak 14 kilometer di atas permukaan bulan.nasa.gov/Apollo 10 Tangkapan layar foto yang dipublikasikan NASA pada 29 Oktober 2002, yang difoto oleh kru Apollo 10 pada 1969 selama pendekatan bersejarah mereka dengan jarak 14 kilometer di atas permukaan bulan.

Dikutip dari laman NASA, foto tersebut memperlihatkan tiga jenis rill pada Bulan, yakni rill berliku, rill arkuata, dan rill lurus.

Riil berliku dianggap berasal dari sisa-sisa aliran lava purba, tetapi asal usul rill arkuata dan rill linier masih menjadi topik penelitian.

Rill lurus panjang seperti yang tampak pada foto bisa mencapai ratusan kilometer, seperti Rima Ariadaeus.

Beberapa ilmuwan memperkirakan, rill-rill ini terbentuk setelah peristiwa tumbukan besar, sementara yang lain meyakini bahwa rill-rill terbentuk terbentuk sebagai manifestasi permukaan dari sistem tanggul yang dalam ketika bulan masih aktif secara vulkanik.

Rima Ariadaeus diyakini mewakili patahan tektonik dan dapat digunakan untuk menentukan hubungan stratigrafi pada permukaan Bulan.

Dilansir dari laman NASA, 29 September 2009, para ahli sepakat bahwa Rima Ariadaeus, yang panjangnya sekitar 300 km adalah sistem patahan yang mirip dengan yang ada di Bumi.

Tangkapan layar laman NASA. 29 September 2009, tentang Rima Ariadaeus pada permukaan Bulan.nasa.gov/Goddard Space Flight Center Arizona State University Tangkapan layar laman NASA. 29 September 2009, tentang Rima Ariadaeus pada permukaan Bulan.

Terkait informasi mengenai Bulan yang terbelah dua, Staf Scientist NASA Lunar Science Institute (NLSI) Brad Bailey pernah memberikan jawaban pada 21 Juni 2010.

Dia menjawab pertanyaan di insitut virtual NASA mengenai Bulan yang terbelah dan mukjizat nabi berdasarkan informasi pada sebuah artikel.

Bailey mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang melaporkan adanya Bulan yang terbelah dua.

"Rekomendasi saya adalah untuk tidak mempercayai semua yang Anda baca di internet. Makalah peer-review adalah satu-satunya sumber informasi yang valid secara ilmiah di luar sana. Tidak ada bukti ilmiah saat ini yang melaporkan bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian (atau lebih) dan kemudian disusun kembali pada titik mana pun di masa lalu," jawab dia.

Tangkapan layar laman institusi virtual NASA, 21 Juni 2010, berisi tanggapan Staf Scientist NASA Lunar Science Institute (NLSI) Brad Bailey tentang tidak adanya bukti ilmiah yang melaporkan adanya Bulan yang terbelah dua.sservi.nasa.gov Tangkapan layar laman institusi virtual NASA, 21 Juni 2010, berisi tanggapan Staf Scientist NASA Lunar Science Institute (NLSI) Brad Bailey tentang tidak adanya bukti ilmiah yang melaporkan adanya Bulan yang terbelah dua.

Kesimpulan

Foto permukaan Bulan dari NASA yang diklaim sebagai bukti Bulan terbelah dua adalah hoaks.

Foto belahan pada Bulan yang beredar, diduga merupakan patahan tektonik di Bulan atau sisa-sisa aliran lava purba.

Pihak NASA memberi klarifikasi bahwa tidak ada bukti ilmiah yang melaporkan adanya Bulan yang terbelah dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com