Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Kalimat Syahadat pada Bendara Arab Saudi Dihapus

Kompas.com - 14/04/2022, 17:14 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa bendera Arab Saudi diganti.

Narasi itu mengeklaim bahwa kalimat syahadat pada bendera nasional Arab Saudi dihapus.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.

Amandemen terkait bendera dan lagu nasional Arab Saudi memang diusulkan, tetapi usulan tersebut tidak terkait dengan isi atau bentuk bendera.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut kalimat syahadat pada bendera Arab Saudi dihapus, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

Salah satu akun menyertakan tangkapan layar hasil pencarian video di YouTube. Salah satunya dari kanal ini.

"dihapus ? rencana Saudi Arabia merubah bendera dan lagu kebangsaan," tulis judul dalam tangkapan layar tersebut.

Sementara, akun lainnya menautkan video dari kanal YouTube ini.

"Innalillah!! SAUDI HAPUS KALIMAT SYAHADAT DI BENDERA, OLEH SIAPA, APA ALASANNYA DAN DIGANTI APA?," tulis judul video tersebut.

Tangkapan layar unggahan memuat informasi keliru di sebuah akun Facebook, pada 6 Februari 2022, yang menyebut kalimat syahadat pada bendera Arab Saudi dihapus.akun Facebook Tangkapan layar unggahan memuat informasi keliru di sebuah akun Facebook, pada 6 Februari 2022, yang menyebut kalimat syahadat pada bendera Arab Saudi dihapus.

Penelusuran Kompas.com

Sejak 1973, bendera Arab Saudi ditetapkan berwarna hijau dengan kaligrafi Arab putih bertuliskan kalimat syahadat “Tidak ada Tuhan selain Allah; Muhammad adalah utusan Allah”. Di bawah kata-kata itu terdapat gambar sebilah pedang.

Dilansir dari AP News, 1 Februari 2022, Dewan Syura di Arab Saudi memang menyetujui usulan draf amandemen yang di dalamnya membahas tentang bendera, lagu, dan simbol negara.

Kendati demikian, draf amandemen tersebut tidak menghapus atau mengubah isi, bentuk, dan komponen apa pun dalam bendera nasional Arab Saudi. Begitu juga dengan lambang dan lagu nasional.

Draf amandemen itu mengatur mengenai sistem pengibaran bendera, slogan, dan lagu nasional, bukan konten di dalamnya.

Amandemen tersebut diusulkan oleh anggota dewan Saad Al-Otaibi dan dipelajari oleh subkomite sebelum dibahas di antara anggota dewan.

Tangkapan layar laman AP News, pada 1 Februari 2022, tentang Dewan Shura di Arab Saudi yang menyetujui usulan draf amandemen membahas tentang bendera, lagu, dan simbol negara.AP News Tangkapan layar laman AP News, pada 1 Februari 2022, tentang Dewan Shura di Arab Saudi yang menyetujui usulan draf amandemen membahas tentang bendera, lagu, dan simbol negara.

Diberitakan oleh Gulf News, 3 Februari 2022, amandemen diusulkan untuk memperbaiki sistem pengibaran bendera, guna melindungi bendera dan lagu kebangsaan dari perusakan dan perubahan.

Anggota Dewan Syura, Saad Al Otaibi mengatakan peraturan yang diusulkan meliputi ketentuan tempat dan waktu pengibaran bendera.

"Mereka juga menentukan spesifikasi lambang negara dan lagu kebangsaan dan kapan harus dimainkan," kata Otaibi.

Berdasarkan hukum di Arab Saudi, orang yang kedapatan menghina bendera atau lambang nasional terancam hukuman penjara maksimal satu tahun atau denda 3.000 Riyal atau sekitar Rp. 11,4 juta.

Kesimpulan

Ada yang perlu diluruskan dari narasi yang menyebut kalimat syahadat pada bendera Arab Saudi dihapus.

Dewan Syura Arab Saudi memang menyetujui draf amandemen yang mengatur tentang bendera, lambang, dan lagu nasional.

Draf amandemen ini diusulkan untuk melindungi bendera dan lambang negara lainnya dari perusakan.

Kendati demikian, amandemen itu tidak menghapus atau mengubah apa pun dalam bendera. Kalimat syahadat dalam bendera Arab Saudi tidak dihapus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com