Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Diwartakan Kompas.com, Selasa (5/4/2022) aktivis Greenpeace mengehentikan dua kapal tanker minyak di laut lepas pantai Denmark pada 31 Maret 2022.
Satu dari kedua kapal yang dicegat tersebut merupakan kapal Pertamina Prime. Adapun kapal lainnya merupakan kapal tanker minyak Seaoath yang membawa 100.000 ton minyak dari Rusia. Keduanya diketahui akan melakukan transfer minyak.
Aksi pencegatan kedua kapal itu merupakan cara aktivis Greenpeace mengutuk invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Salah satu aktivis Greenpeace berpendapat bahwa membeli minyak di Rusia sama halnya dengan mendukung perang yang terjadi di Ukraina.
"Sangat memalukan bahwa kami terus mendanai perang dengan membeli bahan bakar fosil Rusia. Ini terjadi di Denmark. Mereka seharusnya tidak diizinkan berada di sini," kata Martner, salah satu aktivis Greenpeace.
Putin tidak marah karena kapal Pertamina dicegat
Klaim berikutnya yang disampaikan melalui video itu adalah Putin marah karena kapal Pertamina dicegat oleh Denmark.
Untuk mendukung klaim itu, cuplikan video Putin saat sedang berpidato di balik meja kerjanya ditampilkan. Teks yang tubuh video menyebutkan bahwa Putin marah karena kapal Pertamina milik Indonesia dicegat.
Namun, hasil reverse image search menggunakan Google Search menunjukkan bahwa pidato Putin itu tidak dilakukan baru-baru ini dan bukan menanggapi pencegatan kapal Pertamina.
Dilansir dari New York Post, 25 Maret 2022, Putin mengeluarkan pernyataan menyusul banyaknya tanggapan negatif terhadap Rusia setelah memulai "operasi militer" ke Ukraina.
Putin mengatakan, apa yang dialami Rusia adalah "cancel culture" seperti yang dialami JK Rowling, penulis seri novel terkenal Harry Potter.
"Mereka meng-cancel Joanne Rowling, seorang penulis anak-anak yang bukunya diterbitkan di seluruh dunia, karena dia tidak memenuhi tuntutan dari mereka yang disebut sebagai pejuang hak-hak gender," kata Putin.
"Mereka juga mencoba meng-cancel negara kita," ujarnya.
Pernyataan Putin itu juga diunggah di YouTube oleh kanal Bloomberg Politics, 26 Maret 2022.
Kesimpulan