Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Putin Marah Karena Kapal Minyak Pertamina Dijarah Denmark

Kompas.com - 07/04/2022, 08:43 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial Facebook yang diklaim memperlihatkan kemarahan Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengetahui kapal minyak Pertamina dijarah oleh Denmark.

Video itu menampilkan rekaman ketika beberapa orang menghadang kapal Pertamina. Video diikuti dengan rekaman Putin berpidato, yang disebut marah terhadap peristiwa tersebut.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Video yang diklaim memperlihatkan kemarahan Putin saat mengetahui kapal Pertamina dijarah oleh Denmark dibagikan di Facebook oleh akun ini.

Akun itu membagikan video berdurasi 29 detik.

Berikut narasi yang dibagikan dalam video itu:

Akhirnya Putin Mendengar Berita kapal Pertamina Indonesia Di Jarah oleh Denmark (pada scene ini terlihat beberapa orang menghadang kapal Pertamina sambil membentangkan tulisan "Oil Fuels War").

Mengapa Engkau Berani jarah kapal Adikku Pertamina Indonesia Kau cari masalah dengan ku (pada scene ini terlihat Putin sedang berpidato dari balik meja kerjanya, terdapat bendera Federasi Rusia dan bendera Presiden Rusia).

Video itu sudah disukai 10 ribu kali, dan mendapatkan 1.400 komentar.

Hoaks, Putin marah kapal minyak Pertamina dijarah DenmarkScreenshot Hoaks, Putin marah kapal minyak Pertamina dijarah Denmark

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri narasi-narasi yang dibagikan dalam video tersebut.

Pertama, terkait klaim terjadi penjarahan kapal minyak Pertamina oleh Denmark.

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, memang benar salah satu kapal tanker minyak milik Pertamina, yakni Pertamina Prime, dicegat di laut lepas pantai Denmark.

Namun, penghadangan kapal tanker milik Pertamina itu bukan karena penjarahan dan bukan dilakukan oleh Denmark.

Diwartakan Kompas.com, Selasa (5/4/2022) aktivis Greenpeace mengehentikan dua kapal tanker minyak di laut lepas pantai Denmark pada 31 Maret 2022.

Satu dari kedua kapal yang dicegat tersebut merupakan kapal Pertamina Prime. Adapun kapal lainnya merupakan kapal tanker minyak Seaoath yang membawa 100.000 ton minyak dari Rusia. Keduanya diketahui akan melakukan transfer minyak.

Aksi pencegatan kedua kapal itu merupakan cara aktivis Greenpeace mengutuk invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Salah satu aktivis Greenpeace berpendapat bahwa membeli minyak di Rusia sama halnya dengan mendukung perang yang terjadi di Ukraina.

"Sangat memalukan bahwa kami terus mendanai perang dengan membeli bahan bakar fosil Rusia. Ini terjadi di Denmark. Mereka seharusnya tidak diizinkan berada di sini," kata Martner, salah satu aktivis Greenpeace.

Putin tidak marah karena kapal Pertamina dicegat

Klaim berikutnya yang disampaikan melalui video itu adalah Putin marah karena kapal Pertamina dicegat oleh Denmark.

Untuk mendukung klaim itu, cuplikan video Putin saat sedang berpidato di balik meja kerjanya ditampilkan. Teks yang tubuh video menyebutkan bahwa Putin marah karena kapal Pertamina milik Indonesia dicegat.

Namun, hasil reverse image search menggunakan Google Search menunjukkan bahwa pidato Putin itu tidak dilakukan baru-baru ini dan bukan menanggapi pencegatan kapal Pertamina.

Dilansir dari New York Post, 25 Maret 2022, Putin mengeluarkan pernyataan menyusul banyaknya tanggapan negatif terhadap Rusia setelah memulai "operasi militer" ke Ukraina.

Putin mengatakan, apa yang dialami Rusia adalah "cancel culture" seperti yang dialami JK Rowling, penulis seri novel terkenal Harry Potter.

"Mereka meng-cancel Joanne Rowling, seorang penulis anak-anak yang bukunya diterbitkan di seluruh dunia, karena dia tidak memenuhi tuntutan dari mereka yang disebut sebagai pejuang hak-hak gender," kata Putin.

"Mereka juga mencoba meng-cancel negara kita," ujarnya.

Pernyataan Putin itu juga diunggah di YouTube oleh kanal Bloomberg Politics, 26 Maret 2022.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan kemarahan Putin saat mengetahui kapal Pertamina dijarah oleh Denmark adalah hoaks.

Pertama, memang benar salah satu kapal tanker minyak milik Pertamina, yakni Pertamina Prime, dicegat di laut lepas pantai Denmark.

Namun, penghadangan kapal tanker milik Pertamina itu bukan karena penjarahan Denmark melainkan dilakukan oleh Greenpeace sebagai upaya mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Kedua, video yang diklaim sebagai kemarahan Putin saat mengetahui kapal Pertamina dihadang juga keliru.

Video itu berasal dari pidato Putin pada Maret 2022, saat ia mengatakan bahwa Rusia sedang mengalami "cancel culture" atas tindakan "operasi militer" ke Ukraina.

**

Jaringan Cek Fakta yang terdiri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), serta sejumlah media pemeriksa fakta sedang melakukan riset penulisan Cek Fakta.

Riset dilakukan bekerja sama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Salah satu riset adalah menggelar survei dengan tujuan mendapatkan gambaran yang akurat, serta masukan dari masyarakat terkait produk Cek Fakta.

Survei akan digunakan untuk perbaikan kualitas pemeriksaan fakta yang dilakukan sejumlah media di Indonesia. Silakan berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut ini: Survei Cek Fakta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com