KOMPAS.com - Di tengah kembali melonjaknya angka kasus Covid-19 di Indonesia, teori konspirasi chemtrail kembali menyeruak dan menjadi perbincangan di media sosial.
Teori yang meyakini adanya penyemprotan zat kimia berbahaya menggunakan pesawat itu diklaim sebagai penyebab berbagai gejala penyakit yang diderita masyarakat.
Para penganut teori chemtrail selalu menunjukkan foto-foto jejak putih di belakang pesawat sebagai bukti ada penyebaran racun yang sengaja dilakukan.
Namun, pakar penerbangan menjelaskan bahwa kemunculan jejak putih di belakang pesawat adalah fenomena biasa yang disebut sebagai condensation trail, bukan chemtrail.
Baca juga: [Fakta Bicara] Chemtrail adalah Teori Konspirasi yang Tidak Terbukti
Narasi terkait chemtrail dapat ditemukan di berbagai platform media sosial, salah satunya Facebook.
Sepanjang Februari 2022, Tim Cek Fakta Kompas.com telah merilis empat artikel debunking terhadap klaim-klaim mengenai chemtrail yang beredar di Facebook.
Klaim-klaim terkait chemtrail memiliki narasi yang beragam, namun memiliki pola yang mirip.
Pertama: chemtrail diklaim sebagai penyemprotan zat kimia berbahaya untuk tujuan tertentu, seperti merekayasa penyakit yang diderita masyarakat.
Kedua: fenomena jejak putih yang muncul dari ekor pesawat diklaim sebagi bukti bahwa chemtrail nyata.
Ketiga: Omicron yang merupakan varian baru virus corona SARS-CoV-2 diklaim tidak nyata, dan sebenarnya adalah penyakit yang direkayasa menggunakan chemtrail.
Terdapat pula sejumlah klaim lain yang disodorkan sebagai bukti bahwa chemtrail nyata, seperti foto pilot menggunakan masker khusus dan memegang badge bertuliskan #TEAMChemtrail.
Baca juga: Alasan Hoaks Chemtrail Masih Beredar hingga Dipercaya Beberapa Orang
Klaim lainnya, termasuk foto karung bertuliskan OMIKRON dan foto tangki-tangki air di dalam pesawat yang diklaim sebagai tempat penyimpanan zat kimia untuk chemtrail.
Namun, hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan bahwa klaim-klaim yang disodorkan sebagai bukti bahwa chemtrail benar-benar ada ternyata keliru.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa chemtrail adalah teori konspirasi yang tidak terbukti kebenarannya.