KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook, yang menyebut adanya varian baru Covid-19 bernama Florona.
Narasi itu menyebut bahwa varian yang pertama kali ditemukan di Israel ini lebih mematikan.
Dari konfirmasi dan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan epidemiolog mengatakan bahwa Florona bukanlah varian baru.
Itu hanyalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang terinfeksi virus influenza dan corona secara bersamaan.
Informasi yang menyebut adanya varian baru virus corona bernama Florona disebarkan oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Varian ini disebut lebih mematikan, yang pertama kali ditmukan di Israel pada seorang ibu hamil.
Berikut narasi lengkapnya:
Corona Virus JENIS OMICRON BELUM SELESAI MUNCUL VARIAN BARU FLORONA
..
Tak usai dan kapan berakhirnya Virus Corona Varian Baru Selalu Muncul
Belum Usai Beberapa Varian Lama Dan Varian Terbaru OMICRON VARIAN BARU pun Muncul Kembali
FLORONA .. FLORONA Mematikan
Pertama kali Ditemukan Di Israel Pasien Ibu Hamil
Terkait beredarnya narasi tentang Florona, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi meluruskan bahwa itu bukanlah varian baru.
"Ini bukan varian baru. (Ini sebutan untuk) orang yang terinfeksi corona dan influenza secara bersamaan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Hal serupa juga disampaikan oleh epidemiolog Universitas Gadjah mada, Bayu Satria Wiratama saat dihubugi terpisah.
"Florona lebih ke koinfeksi alias infeksi bersamaan antara influenza dengan Covid-19.
Itu sebutan buatan ilmuwan yg menemukan bukan nama resmi dan bukan varian," jelas Bayu, Jumat.
Florona adalah istilah yang beredar di Israel, di mana ilmuan dan media setempat menggambarkan kondisi di mana seseorang terjangkit virus corona dan virus influenza secara bersamaan.
"Menggambarkan seseorang yang terinfeksi oleh virus inflienza dan virus penyebab Covid-19. Ini memang bisa terjadi pada situasi saat ini," ujarnya.