Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Hari Kemerdekaan India 15 Agustus 1947

KOMPAS.com - Hari Kemerdekaan India dirayakan setiap 15 Agustus. Tanggal tersebut diambil dari berlakunya Undang-Undang Kemerdekaan India, pada 15 Agustus 1947.

Dilansir Britannica, undang-undang tersebut menetapkan India dan Pakistan sebagai negara yang terpisah, dan tidak lagi berada di bawah kekuasaan imperialis Inggris.

Kekuasaan Inggris di India dimulai pada 1757 setelah kemenangan di Pertempuran Plassey. Sejak saat itu, Perusahaan India Timur Inggris mulai menjalankan kendali atas negara tersebut.

Perusahaan itu memerintah India selama 100 tahun, sampai digantikan oleh pemerintahan langsung Kerajaan Inggris setelah peristiwa Pemberontakan India pada 1857–1858.

Adapun gerakan kemerdekaan India dimulai selama Perang Dunia I dan dipimpin oleh Mohandas K Gandhi atau dikenal sebagai Mahatma Gandhi.

Dia memelopori gerakan damai tanpa kekerasan untuk menuntut kemerdekaan India dari Inggris.

Perlawanan tanpa kekerasan

Dilansir National Geographic, Mahatma Gandhi dianggap sebagai salah satu founding father India. Keteguhannya melawan tanpa kekerasan membuahkan kemerdekaan bagi Tanah Airnya.

Gandhi lahir pada 1869 di Gujarat, India. Dia berasal dari keluarga yang terpandang. Setelah dewasa, dia pergi ke London, Inggris, untuk mempelajari hukum.

Pada 1893, Gandhi yang berusia 24 tahun dan telah menjadi pengacara muda, pindah ke koloni Inggris di Natal, Afrika tenggara.

Natal adalah rumah bagi ribuan orang India yang direkrut oleh pemerintah koloni untuk membangun wilayah tersebut. Namun, orang-orang India di sana kerap mengalami diskriminasi rasial.

Gandhi sendiri terkejut ketika ia dikeluarkan dari gerbong kereta, dilarang menggunakan trotoar umum, dan dipisahkan dari penumpang Eropa, semata karena ia orang India.

Pada 1894, pemerintah koloni mencabut hak orang India di Natal untuk mengikuti pemilihan. Hal itu direspons Gandhi dengan perlawanan tanpa kekerasan yang disebut Satyagraha.

Gandhi membawa Satyagraha ke India pada 1915, dan segera terpilih menjadi anggota Partai Kongres Nasional India. Kemudian, dia mulai mendorong kemerdekaan India dari Inggris.

Pada 1930, ia memulai kampanye Satyagraha besar-besaran melawan hukum Inggris yang memaksa orang India membeli garam Inggris.

Gandhi memimpin pawai protes sepanjang 388 kilometer ke pantai barat Gujarat, tempat dia dan para pengikutnya memanen garam di tepi Laut Arab.

Sebagai tanggapan, Inggris memenjarakan lebih dari 60.000 pengunjuk rasa. Namun, hal itu justru menghasilkan lebih banyak dukungan untuk Gandhi dan aksi protesnya.

Gandhi dipenjara selama setahun karena aksinya. Namun, ia memenangkan hati masyarakat dan dijuluki "Mahatma", gelar Sansekerta yang berarti "jiwa besar" atau "orang suci".

Setelah bebas, ia memulai gerakan Quit India, sebuah kampanye untuk membuat Inggris secara sukarela menarik diri dari India selama Perang Dunia II.

Inggris menolak dan menangkapnya lagi. Demonstrasi besar pun terjadi, dan 100.000 pendukung Gandhi ditangkap oleh otoritas Inggris.

Gandhi yang lemah dibebaskan dari penjara pada 1944, dan Inggris akhirnya mulai membuat rencana untuk menarik diri dari India.

Akhirnya India memperoleh kemerdekaan pada Agustus 1947. Akan tetapi Gandhi hanya merasakannya beberapa bulan.

Seorang ekstrimis Hindu membunuhnya pada 30 Januari 1948. Lebih dari 1,5 juta orang berbaris dalam prosesi pemakaman Gandhi.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/08/15/172000482/sejarah-hari-kemerdekaan-india-15-agustus-1947

Terkini Lainnya

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad 'Eli Koptar'

[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad "Eli Koptar"

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

Data dan Fakta
[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke