Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Irawan Soejono, Mahasiswa Indonesia yang Melawan Nazi di Belanda

KOMPAS.com - Dalam Perang Dunia II, 10 Mei 1940, Adolf Hitler memerintahkan pasukan Nazi Jerman untuk menyerang Belanda.

Serangan yang dilancarkan Nazi membuat Belanda tidak berdaya. Beberapa wilayah diserang. Kota Rotterdam menjadi lautan api usai dibombardir Luftwaffe, Angkatan Udara Jerman.

Akhirnya, Nazi berhasil menaklukkan Belanda pada 15 Mei 1940. Kekalahan Belanda turut membuat orang-orang Indonesia khawatir, sebab kala itu Indonesia masih dijajah Belanda.

Beberapa mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda ambil bagian dalam melawan Nazi. Mereka tidak ingin Nazi menguasai Tanah Air.

Salah satu tokohnya yakni Irawan Soejono. Dikutip dari laman Universitas Leiden, Irawan pergi ke Belanda pada 1940 untuk kuliah di Universitas Leiden.

Namun setelah Belanda dikuasai oleh Nazi, Universitas Leiden ditutup. Nazi memaksa semua universitas memecat staf yang berdarah Yahudi.

Lantas, Irawan mendaftar di Universitas Amsterdam dan mengambil jurusan sosiologi. Di sana, ia dan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpoenan Indonesia (PI) melakukan perlawanan bawah tanah.

Mereka bekerja sama dengan Belanda untuk melawan Nazi, serta menjadi bagian dari Binnenlandsche Strijdkrachten atau kekuatan perang Belanda.

Para mahasiswa berpandangan, Indonesia tidak akan bisa merdeka jika Belanda dikuasai oleh Nazi.

Irawan dan kawan-kawannya mempunyai semboyan, eerst Nederland bevrijden dan Indonesia atau bebaskan Belanda terlebih dahulu kemudian Indonesia merdeka.

Mereka membentuk pasukan yang diberi nama Untung Suropati. Pasukan tersebut mengelola dan menyebarkan majalah De Bevrijding (Pembebasan) yang mengobarkan perlawanan terhadap Nazi.

Dikutip dari Kompas.id, Irawan berperan dalam mengurus mesin tik, mesin stensil, hingga menjadi distributor. Namun, jika diperlukan, dia siap menyandang senjata sten gun atau karaben untuk melawan Nazi. 

Sosok Irawan dikenal tertutup, rendah hati, dan mengerjakan segala tugas tanpa banyak bicara. Ia cerdas dan ingin mengatasi semua persoalan dengan penuh tanggung jawab.

Selain menyebarkan majalah De Bevrijding, Irawan juga terlibat aktif memberikan perlindungan kepada orang Belanda dan Yahudi yang akan dikirim sebagai pekerja paksa atau dipenjara di kamp konsentrasi Nazi.

Irawan membantu anak-anak Yahudi bersembunyi supaya tidak ditangkap.

Saat menyebarkan majalah De Bevrijding, Irawan berkeliling menggunakan sepeda sambil membawa koper untuk menghindari razia. 

Namun pada 13 Januari 1945, dua bulan sebelum Belanda bebas dari Nazi, Irawan terjaring razia. Ia mencoba kabur dengan sepeda, namun tentara Nazi menembaknya.

Irawan mengembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di Green Lane pada 18 Januari 1945.

Sebagai bentuk penghormatan, nama Irawan Soejono diabadikan sebagai nama jalan di Amsterdam oleh Pemerintah Belanda. 

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/05/10/222951882/irawan-soejono-mahasiswa-indonesia-yang-melawan-nazi-di-belanda

Terkini Lainnya

[HOAKS] Komedian Sule Meninggal karena Kecelakaan

[HOAKS] Komedian Sule Meninggal karena Kecelakaan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Data dan Fakta
[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks atau Fakta
Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke