Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Sri Mulyani Dipenjara sampai Hujan Cacing di China

KOMPAS.com - Sebaran hoaks kerap mengikuti isu yang tengah ramai diperbincangkan masyarakat.

Contohnya, hoaks terkait temuan transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Ada pula sejumlah konten manipulasi hingga video salah konteks yang beredar di media sosial. Berikut penelusuran fakta dari informasi keliru yang beredar sepanjang pekan lalu.

Sri Mulyani tidak dipenjara

Sebuah video di Facebook menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena menggelapkan uang 300 triliun.

Rupanya, isi video tidak mendukung klaim pada judul.

Narator membacakan artikel dari media online soal surat ancaman yang menuntut Sri Mulyani mundur.

Sementara videonya menampilkan cuplikan yang diambil dari video YouTube.

Tidak ada bukti yang membenarkan bahwa Sri Mulyani dihukum 13 tahun penjara.

Baca penelusuran selengkapnya di sini.

Hoaks gelombang 20 meter di Pantai Ancol

Pada 10 Maret 2023, beredar video yang menginformasikan soal gelombang setinggi 20 meter yang menyapu Pantai Ancol.

Video itu berisi cuplikan sejumlah pantai yang diterjang gelombang tinggi.

Kemudian narator membacakan artikel dari media online soal gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Ancol pada Desember 2022.

Kendati demikian, tidak ada bukti yang menyatakan terjadi gelombang tinggi setinggi 20 meter di Pantai Ancol pada 20 Maret 2023.

Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol, Ariyadi Eko Nugroho juga telah membantah informasi tersebut.

"10 Maret 2023 lalu di Ancol kondisi sangat baik. Sama sekali tidak ada hal-hal yang seperti digambarkan dalam video tersebut," kata Ariyadi dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/3/2023).

Hoaks soal dalang kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Setelah Depo Plumpang Pertamina mengalami kebakaran hebat pada 3 Maret 2023 lalu, beredar informasi keliru terkait dalang kebakaran.

Sebuah video di Facebook menuding Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.

Narator dalam video membacakan artikel berita dari Kompas.com soal pemanggilan anak korban kebakaran oleh Pertamina, karena membocorkan surat pernyataan.

Sejauh ini, polisi belum menetapkan tersangka kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, kendati sudah ada 24 orang yang diperiksa terkait kasus tersebut.

Cek fakta selengkapnya di sini.

Video manipulasi penampilan pianis Alexandra Dovgan

Pianis Alexandra Dovgan disebut memainkan lagu Sunda berjudul "Mawar Bodas" dalam sejumlah video yang beredar di media sosial.

Setelah ditelusuri Kompas.com, Selasa (14/3/2023), video itu rupanya telah diedit dengan mengubah audionya.

Video yang beredar merupakan penampilan Alexandra di putaran final kompetisi, yang diadakan di Tchaikovsky Concert Hall, Moskwa, Rusia pada 4 Mei 2018.

Dalam video aslinya, Alexandra memainkan lagu karya Felix Mendelssohn dari Concerto for Piano No. 1 dengan nada G Minor Op. 25.

Hoaks soal hujan cacing di China

Video di media sosial memperlihatkan sejumlah mobil dipenuhi benda mirip cacing. Narasinya menyebut telah terjadi hujan cacing di China.

Faktanya, itu bukanlah cacing melainkan guguran bunga catkin.

Catkin adalah sebutan gugusan bunga berbentuk memanjang dari tanaman berjenis kelamin tunggal, seperti pohon willow, birch, dan oak. Guguran bunga itu lazim terjadi di China.

Telusuri fakta selengkapnya di sini.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/20/121800582/cek-fakta-sepekan--hoaks-sri-mulyani-dipenjara-sampai-hujan-cacing-di

Terkini Lainnya

[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

Hoaks atau Fakta
Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke