Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Duduk Perkara Ledakan Rudal Uni Soviet di Polandia

KOMPAS.com - Ledakan rudal menewaskan dua orang di wilayah Polandia pada Selasa (15/11/2022). Rudal tersebut jatuh di Przewodow, sebuah desa di bagian timur Polandia yang berjarak sekitar 6 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Rusia sempat dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab. Rudal tersebut berjenis S-300 buatan era Uni Soviet yang kini dimiliki Rusia, Ukraina, dan negara-negara sempalan Uni Soviet lainnya. 

Selain itu, dugaan awal yang disampaikan Pemerintah Polandia yakni rudal tersebut bagian dari 90 rudal yang ditembakkan Rusia ke Ukraina pada Selasa sore.

Sebagian rudal mengarah ke Lviv, Provinsi Ukraina yang berbatasan dengan Polandia, sebagian lagi menghantam Kyiv dan berbagai provinsi lain di Ukraina.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, kemungkinan besar serangan rudal berasal dari Rusia.

Akan tetapi Rusia membantahnya. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pernyataan itu sebuah provokasi.

Belakangan muncul dugaan bahwa rudal tersebut ditembakkan oleh Ukraina untuk bertahan dari serangan Rusia.

Dilansir CNN, pada Rabu (16/11/2022), Andrzej Duda dalam konferensi pers menjelaskan, rudal yang jatuh di wilayahnya bukan dari Rusia, melainkan dari Ukraina dan tidak disengaja.

“Tidak ada indikasi bahwa ini adalah serangan yang disengaja ke Polandia. Kemungkinan besar itu adalah roket S-300 buatan Rusia,” kata Duda.

Duda pun memastikan investigasi atas insiden tersebut akan terus menjadi operasi bersama Amerika Serikat (AS).

Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg, bahwa tidak ada indikasi insiden itu adalah serangan yang disengaja oleh Ukraina maupun Rusia.

Stoltenberg berpandangan, Ukraina tidak bisa disalahkan dalam insiden di Polandia karena hal itu merupakan kecelakaan ketika mereka mempertahankan negaranya dari serangan Rusia.

“Analisis awal kami menunjukkan bahwa insiden itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan untuk mempertahankan wilayah Ukraina dari serangan rudal Rusia,” kata Stoltenberg.

“Tapi izinkan saya menjelaskan, ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama, karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina,” imbuhnya. 

Kata, Stoltenberg tidak ada tanda-tanda Rusia berencana menyerang negara-negara NATO.

Menurut seorang pejabat AS, pihak militer Ukraina menjelaskan bahwa mereka berusaha untuk mencegat rudal Rusia. Namun tidak jelas apakah rudal pertahanan udara yang dimaksud sama dengan yang meledak di Polandia.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah memberikan keterangan. Ia megatakan, berdasarkan  informasi awal, rudal yang meledak di Polandia tidak mungkin ditembakkan dari Rusia.

Hal itu ia sampaikan setelah mengadakan pertemuan mendadak dengan negara anggota G7 di sela pertemuan KTT G20 di Bali.

"Tidak mungkin di benak kita bahwa itu ditembakkan dari Rusia. Tapi kita lihat saja. Saya tidak ingin mengatakan bahwa sampai kami benar-benar menyelidikinya,” kata Biden.

Rusia dan Ukraina saling bantah

Pasca-ledakan rudal, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta ahli Ukraina diizinkan ke lokasi untuk terlibat dalam investigasi.

Zelensky tidak percaya bahwa rudal itu diluncurkan oleh pasukannya, dan meminta ahli Ukraina ikut menyelidiki peristiwa itu.

“Saya yakin itu bukan rudal kami,” katanya. 

Mykhailo Podolyak, penasihat Zelensky, berpendapat bahwa insiden itu adalah akibat dari agresi Rusia, namun ia tidak secara eksplisit menyangkal laporan bahwa rudal itu mungkin diluncurkan oleh pihak Ukraina.

“Rusia telah mengubah bagian timur benua Eropa menjadi medan perang yang tidak dapat diprediksi. Niat, sarana eksekusi, risiko, eskalasi – semuanya datang dari Rusia saja,” kata Podolyak.

Angkatan Udara Ukraina disebut akan melakukan segalanya untuk membantu dan  memfasilitasi penyelidikan di Polandia.

Sementara, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyangkal narasi bahwa Rusia terlibat dalam ledakan rudal di Polandia.

Ia menyebutkan, pihak yang menuduh Rusia telah membuat pernyataan tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi.

“Polandia memiliki setiap kesempatan untuk segera melaporkan bahwa mereka berbicara tentang puing-puing rudal sistem pertahanan udara S-300. Dan, oleh karena itu, semua ahli akan memahami bahwa ini tidak mungkin rudal yang memiliki hubungan dengan Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Peskov. 

“Kami telah menyaksikan reaksi gila-gilaan Russophobia yang histeris, yang tidak didasarkan pada bukti nyata. Para pemimpin tingkat tinggi dari berbagai negara membuat pernyataan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” tandasnya. 

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/11/18/130100882/duduk-perkara-ledakan-rudal-uni-soviet-di-polandia

Terkini Lainnya

Kilas Balik Pekan Raya Jakarta, dari Monas ke Kemayoran

Kilas Balik Pekan Raya Jakarta, dari Monas ke Kemayoran

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cara Menghemat Elpiji dengan Mengelem Karet Tabung

[HOAKS] Cara Menghemat Elpiji dengan Mengelem Karet Tabung

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bukti Rekaman CCTV Linda Terlibat Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Bukti Rekaman CCTV Linda Terlibat Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

INFOGRAFIK: Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Artikel FBI Prediksi Sosiopat Berdasarkan Perilaku Pemain Gim

[HOAKS] Artikel FBI Prediksi Sosiopat Berdasarkan Perilaku Pemain Gim

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Manipulasi Foto Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370

INFOGRAFIK: Beredar Manipulasi Foto Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370

Hoaks atau Fakta
Manipulasi Foto Bernada Satire soal Produk Mayones 'Gayo'

Manipulasi Foto Bernada Satire soal Produk Mayones "Gayo"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Kota Tersembunyi di Balik Tembok Es Antarktika

[HOAKS] Foto Kota Tersembunyi di Balik Tembok Es Antarktika

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

Hoaks atau Fakta
Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke