Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Foto Sayap Pesawat Ditambal Lakban Viral di Medsos, Bagaimana Faktanya?

KOMPAS.com - Sebuah foto viral di media sosial, yang memperlihatkan sayap pesawat milik maskapai penerbangan Qantas ditambal plaster atau lakban.

Foto itu diunggah penyanyi opera Australia, David Wakeham, di Twitter pada September 2022. Kemudian, foto itu menyebar semakin luas, terutama di Australia.

"Saat memilih maskapai penerbangan favorit Anda, pilihlah dengan bijak, @Qantas (utamakan) untung sebelum keselamatan," demikian isi tweet Wakeham.

Tanggapan yang muncul dari warganet adalah kekhawatiran akan keselamatan penumpang, sebagaimana dilansir dari ABC.

ABC telah mengkonfirmasi twit itu kepada Wakeham, namun tidak mendapat tanggapan. Qantas juga menolak menanggapi pertanyaan ABC terkait foto tersebut

Benarkah foto sayap pesawat dilakban?

Penelusuran gambar menunjukkan bahwa foto itu diambil di Terminal Domestik Qantas di Bandara Malbourne, Australia.

Sebuah laporan dari Yahoo News menyatakan bahwa maskapai itu tidak yakin bahwa foto tersebut menggambarkan salah satu dari pesawat mereka.

Meski begitu, Yahoo News juga menulis bahwa benda yang menempel itu bukan lakban, melainkan speed tape. 

Berbeda dengan lakban, speed tape dianggap aman dan memenuhi standar penerbangan. Selain itu, speed tape juga tidak mengganggy aerodinamik pesawat saat mengudara.

Selama ini, speed tape menjadi solusi sejumlah maskapai dalam mengatasi masalah pengelupasan cat yang menjadi masalah bagi pesawat Boeing 787.

Mengapa sayap pesawat ditempel speed tape?

Merujuk pada penelitian Information Futures Lab (dulu First Draft News) dan video maskapai Etihad, ABC menyimpulkan bahwa pesawat dalam foto itu adalah 787-9 Dreamliner.

Berdasarkan laporan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Departemen Transportasi Amerika Serikat (AS) pada 2020, pesawat model Boeing 787-9 tertentu rentan terhadap kegagalan adhesi cat karena kerusakan sinar ultra violet (UV).

Keterangan juru bicara Air New Zealand juga menyatakan bahwa kejadian pengelupasan cat pada sayap pesawat Boeing 787-9 kemungkinan menjadi masalah global.

Hal itu pernah ditanggapi oleh juru bicara Boeing, bahwa masalah cat pada Boeing 787 hanya berikaitan dengan tampilan dan tidak mengubah struktur sayap pesawat.

Di sisi lain, FAA dalam laporannya tetap menyarankan untuk mewaspadai risiko mengelupasnya cat pesawat terhadap keselamatan penerbangan.

Namun laporan mereka tidak merinci seperti apa persisnya, atau seberapa berbahaya, serta risiko yang bisa timbul dari pengelupasan cat tersebut.

Sesuai aturan, speed tape bisa digunakan di industri penerbangan, lebih tepatnya untuk menutup permukaan luar yang catnya mengelupas.

Kepada ABC, juru bicara Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA) menyatakan bahwa pihaknya menyadari terdapat pengelupasan cat, baik sengaja atau tidak.

"Setiap perbaikan, termasuk perbaikan pita sementara, harus dilakukan sesuai dengan instruksi perawatan yang disetujui," kata juru bicara itu melalui email.

Tindakan perbaikan sementara yang disetujui itu termasuk pemakaian speed tape, yang dinilai tidak menimbulkan risiko keselamatan bagi penumpang.

Juru bicara Jetstar yang merupakan anak perusahaan Qantas, pernah menyatakan bahwa pengelupasan cat adalah kejadian umum dan tidak menimbulkan risiko bagi keselamatan penumpang.

Selain itu, pihaknya tengah mempersiapkan seluruh armada Boeing yang dimiliki untuk pengecatan ulang, yang pengerjaannya akan memakan waktu berminggu-minggu.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/10/26/103000382/foto-sayap-pesawat-ditambal-lakban-viral-di-medsos-bagaimana-faktanya-

Terkini Lainnya

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke