Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Legenda Kapal Hantu Flying Dutchman, Mitos atau Fakta?

KOMPAS.com - Flying Dutchman merupakan nama kapal hantu yang melegenda di kalangan pelaut Eropa pada era modern awal.

Kapal ini dipercaya menghantui perairan sekitar Tanjung Harapan, sebuah tanjung berbatu di Afrika Selatan dan berjarak sekitar 50 kilometer dari Cape Town.

Terdapat mitos di kalangan pelaut masa itu yakni kapal yang bertemu Flying Dutchman diyakini akan tertimpa sial dan bencana.

Menurut The Guardian, laporan terperinci tentang penampakan Flying Dutchman pertama kali dimuat di Blackwood's Magazine pada 1821.

Legenda kapal hantu ini bermula dari kisah Van der Decken, kapten Flying Dutchman, bersumpah untuk mencapai Table Bay, Afrika Selatan, meskipun ada angin badai.

Sang kapten bertekad akan mencapai teluk itu walaupun dia harus berlayar sampai hari kiamat.

Ucapan itu didengar iblis, yang kemudian mengutuk sang kapten beserta kru dan kapalnya untuk berlayar selamanya.

Sejak saat itu, Flying Dutchman sering dilaporkan muncul ketika terjadi cuaca buruk di lepas Tanjung Harapan.

Laporan yang dimuat Blackwood menyebutkan Flying Dutchman mendekati kapal lain dan menurunkan perahu serta krunya.

Kru Flying Dutchman memohon kepada awak kapal itu untuk membawa pulang surat mereka.

Kapten kapal yang didekati Flying Dutchman menolaknya, karena dia tahu jika surat itu diterima, atau bahkan disentuh, maka badai akan merenggut kapalnya.

Menurut The Guardian, laporan anonim yang dimuat di Blackwood's Magazine itu kemungkinan hanyalah sebuah cerita hantu untuk hiburan.

Namun pada awal abad ke-19, kisah Flying Dutchman benar-benar diterima sebagai sebuah fakta di kalangan pelaut.

Apakah Flying Dutchman nyata?

Legenda kapal hantu Flying Dutchman lebih mirip seperti dongeng, peringatan terhadap kesombongan dan perilaku sembrono di laut, ketimbang kisah nyata.

Kendati demikian, sebagian menganggap bahwa legenda ini terinspirasi kisah nyata.

Dilansir dari Marine Insight, beberapa sumber menyebutkan bahwa Flying Dutchman adalah bagian dari armada kapal Perusahaan Hindia Timur Belanda atau VOC.

Flying Dutchman berlayar antara Belanda dan Hindia Timur, membawa sutra, rempah-rempah, pewarna, dan barang-barang eksotis lainnya dari Asia ke Eropa.

Kapal itu terjebak dalam badai saat kembali ke Amsterdam. Menurut beberapa sumber, kapten kapal itu adalah Hendrick Van der Decken yang bekerja untuk VOC pada awal abad ke-17.

Akan tetapi, History Collection menyebutkan bahwa tidak ada catatan sejarah mengenai kapten kapal VOC yang bernama Hendrick Van der Decken.

Beberapa sumber telah berusaha menghubungkan Van der Decken dengan kapten Belanda abad ke-17 bernama Bernard Fokke.

Dia dikenal karena perjalanan lautnya yang cepat antara Jawa dan Belanda, sehingga menimbulkan desas-desus bahwa ia bersekutu dengan iblis.

Kendati demikian, kaitan antara Fokke dengan Van der Decken adalah dugaan semata.

Satu-satunya fakta dari legenda Flying Dutchman adalah bahwa perairan Tanjung Harapan adalah tempat yang terkenal dengan bencana kapal karam.

Pertama kali dijelajahi pada 1488 oleh penjelajah Portugis Bartolomeu Dias, bentangan laut berbahaya di ujung Afrika Selatan ini dikenal karena cuacanya yang tidak dapat diprediksi, arus yang kuat, dan singkapan berbatu yang berbahaya.

Saking mengerikannya reputasi tanjung ini sehingga pertama kali dinamai Tanjung Badai sebelum diubah namanya menjadi Tanjung Harapan oleh John II dari Portugal.

Perairan ini diberi nama Tanjung Harapan karena menyediakan jalan pintas yang luar biasa cepat untuk mencapai India dari Eropa.

Sejarah mencatat banyak kapal dengan ceroboh mengambil risiko jalan pintas ini karena alasan yang sama seperti Kapten Van der Decken dalam legenda.

Oleh karena itu, legenda Flying Dutchman kemungkinan besar merupakan kisah yang terinspirasi dari kapal-kapal karam di Tanjung Harapan dan para kapten yang nekat. 

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/10/20/123500682/legenda-kapal-hantu-flying-dutchman-mitos-atau-fakta-

Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke