Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Video Anggota Brimob Mengeroyok dan Memukuli Anak 15 Tahun

KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang diklaim menampilkan aksi kekerasan terhadap seorang anak berusia 15 tahun oleh anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri.

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah anggota Brimob mengeroyok dan memukuli seseorang di sebuah lapangan parkir.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak benar bahwa Brimob melakukan pembantaian terhadap anak 15 tahun.

Narasi yang beredar

Unggahan video yang diklaim memperlihatkan anggota Brimob membantai seorang anak 15 tahun dibagikan di Facebook oleh akun ini pada 27 Agustus 2022.

Berikut narasi yang dibagikan:

Menolak lupa tragedi pembantaian anak usia 15 tahun pada bulan puasa tanggal 23 mei 2019 oleh pasukan Brimob

Video berdurasi 57 detik itu memperlihatkan sejumlah anggota Brimob mengeroyok dan memukuli seseorang di sebuah lapangan parkir.

Video itu dibubuhi teks bertuliskan:

Anak Kecil Dibantai Di Bulan Suci Ramadhan Apakah Mirip Tahun 1965? Apakah Yang Bantai Punya Agama?

Penelusuran Kompas.com

Hasil reverse image search terhadap video tersebut menemukan gambar yang identik dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di laman RancahPost.com.

Dalam artikel itu disebutkan bahwa sosok yang dikeroyok anggota Brimob bukan anak berusia 15 tahun, melainkan seorang pria bernama Andri Bibir.

Insiden itu disebut terjadi pada 23 Mei 2019 di dekat Masjid Al Huda, kawasan Kampung Bali.

Adapun berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Andri Bibir (30) adalah salah satu tersangka dalam peristiwa kerusuhan yang terjadi akibat unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), Jakarta Pusat pada 22 Mei 2019.

Andri dihadirkan kepolisian dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada 25 September 2019 siang.

Masih dengan wajah masih penuh luka lebam dan perban, Andri menceritakan kepada wartawan detik-detik saat ia ditangkap dan dipukuli oleh anggota Brimob.

"Saya sempat mau melarikan diri ke belakang, tapi di belakang itu udah ada Brimob banyak. Dan saya kembali lagi, sampai akhirnya saya ditangkap di lapangan parkir lagi," kata Andri.

Video Andri saat ditangkap itu viral di media sosial. Dalam video itu, Andri tak hanya ditangkap, tapi sempat dipukuli oleh sejumlah oknum anggota Brimob.

Andri sudah diberi lihat video yang viral itu oleh polisi yang memeriksanya. Ia membenarkan yang ada dalam video itu adalah dirinya.

"Iya itu video saya, itu waktu saya ditangkap," kata dia.

Pori juga sudah melakukan penindakan terhadap para anggota Brimob yang melakukan kekerasan terhadap Andri Bibir.

Berdasarkan penyelidikan internal, Polri mengidentifikasi personel Brimob penganiaya Andri Bibir dan Markus berjumlah 10 orang. 

Kepolisian tidak menyebutkan inisial kesepuluh personel Brimob ini beserta Polda asal mereka. Namun, mereka telah diproses hukum dan menjalani sidang etik dan disiplin.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan anggota Brimob membantai anak berusia 15 tahun adalah keliru, sehingga perlu diluruskan.

Faktanya, sosok yang dikeroyok dalam video itu adalah Andri Bibir (30) salah satu tersangka dalam peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.

Klaim yang menyatakan anggota Brimob "membantai" juga tidak benar, karena Andri Bibir masih hidup meski mengalami luka-luka akibat pengeroyokan.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/31/150314182/klarifikasi-video-anggota-brimob-mengeroyok-dan-memukuli-anak-15-tahun

Terkini Lainnya

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke