Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Kudeta Militer yang Dibantu CIA terhadap PM Iran Mossadegh

KOMPAS.com - Perang Dingin (1947–1991) menjadi alasan Amerika Serikat (AS) melibatkan diri dalam urusan dalam negeri beberapa negara, termasuk Vietnam dan Iran.

Di Vietnam mereka terlibat perang sejak 1964 sampai 1973. Sementara di Iran, Badan Intelijen Pusat Amerika (CIA) mendukung penggulingan terhadap Perdana Menteri Mohammad Mossadegh (dikenal juga dengan Mossadeq).

Langkah itu berkaitan persaingan antara AS di Blok Barat dengan Uni Soviet yang mendominasi Blok Timur, dalam Perang Dingin.

Baik di Vietnam maupun Iran, AS datang bertujuan menyetop penyebaran komunisme yang dilakukan Uni Soviet.

Dilansir dari History.com, Mossadegh menjadi Perdana Menteri Iran sejak 1951 dan menjadi terkenal dengan sikap-sikap nasionalisnya.

Saat awal menjabat, dia langsung berupaya menasionalisasi ladang-ladang minyak dan merebut tambang minyak bumi yang dikelola perusahaan-perusahaan Inggris.

Meskipun langkah itu membuatnya populer di mata rakyat, politikus yang berseberangan pendapat pun menyuarakan protesnya.

Tak hanya elite pro barat, shah atau raja saat itu, Mohammed Reza Pahlevi, juga menentang sikap Mossadegh, bahkan memecatnya pada 1952.

Tapi protes pemecatan itu, yang berujung pada kerusuhan, memaksa Shah mengembalikan posisi Mossadegh. Kali ini, dia berhasil mempertahankan jabatan perdana menteri.

Kudeta militer didukung CIA

Mossadegh harus berjuang lagi untuk mengamankan jabatannya, lantaran CIA dan intelijen Inggris menyimpulkan dia memiliki kecenderungan berideologi komunis.

Bahkan bila dibiarkan untuk terus berkuasa, Mossadegh ditengarai akan membawa Iran ke orbit Uni Soviet, alias bergabung ke Blok Timur.

CIA, intelijen Inggris dan Shah, kemudian merancang rencana untuk menggulingkan Mossadegh. Tahu akan dikudeta, dia mengatur pendukungnya agar kembali melakukan demonstrasi.

Ketika gelombang demonstrasi terjadi lagi, Shah pergi ke luar negeri dengan alasan kesehatan, intelijen Inggris mundur, sementara CIA mendekati militer Iran.

Menggunakan rayuan, ancaman hingga suap, CIA berhasil mendorong militer Iran melakukan kudeta terhadap Mossadegh.

Pada 19 Agustus 1953, didukung demonstrasi massa yang dibiayai CIA, militer Iran menggulingkan Mohammed Mossadegh.

Ia ditangkap, dipenjara tiga tahun dan meninggal dunia dalam masa tahanan rumah pada 1967. Di sisi lain, Shah pun kehilangan wibawa, bahkan kehilangan kekuasaannya 12 tahun kemudian.

Shah menandatangani perjanjian bahwa 40 persen sumber minyak Iran akan dikelola perusahaan AS, serta menjadi salah satu sekutu terpercaya AS dalam Perang Dingin.

Namun bersekutu dengan AS tidak membuat posisi Shah aman selamanya. Protes terhadap kepemimpinannya membesar tahun 1978, dan berhasil menggulingkannya tahun 1978.

Sementara tudingan bahwa Mossadegh cenderung komunis tidak terbukti, justru nasionalisme rakyat Iran yang menjadi ancaman serius bagi AS di negeri sumber minyak itu.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/19/172252782/mengenang-kudeta-militer-yang-dibantu-cia-terhadap-pm-iran-mossadegh

Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke