Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Penerapan Legalitas Ganja di Thailand dan Korea Selatan...

KOMPAS.com - Thailand resmi melegalkan penanaman ganja dan konsumsi ganja di dalam makanan dan minuman mulai Kamis (9/6/2022).

Meski demikian, menghisap atau merokok ganja masih tergolong sebagai kegiatan ilegal dan dapat dikenai hukuman.

Sebelumnya, Thailand juga sudah melegalkan ganja untuk keperluan medis pada tahun 2018.

Keputusan Thailand ini terbilang cukup berani untuk negara Asia, khususnya Asia Tenggara, di mana ganja masih dipandang sebatas narkotika berbahaya.

Sejauh ini hanya ada dua negara di benua Asia yang melegalkan ganja atau marijuana, yaitu Thailand dan Korea Selatan.

Bagaimana aturan ganja di kedua negara itu?

Thailand

Ganja digunakan di Thailand sebagai obat tradisional, sampai kemudian dilarang pada periode 1930-an.

Dilansir dari The Cannigma, pada tahun 1930-an, ketika banyak negara di dunia mulai mengatur penggunaan ganja, Thailand juga ikut serta.

Pada tahun 1935, pemerintah Thailand mengesahkan Cannabis Act, yang mengkriminalisasi kepemilikan, penjualan, dan penggunaan zat tersebut.

Pada tahun 1979, Thailand menindak lebih jauh melalui Narcotics Act of B.E.2522 yang menempatkan ganja sebagai obat Kategori 5.

Dengan kebijakan sanksi narkoba yang ketat dari pemerintah Thailand, tertangkap dengan ganja dalam dosis besar dapat mengakibatkan hukuman mati.

Pemerintah Thailand kemudian mengamandemen peraturan tersebut pada tahun 2018.

Dilansir dari BBC, parlemen Thailand menyetujui penggunaan ganja untuk keperluan medis pada Desember 2018.

Konsumen akan dapat membawa ganja dalam jumlah tertentu untuk tujuan pengobatan, jika mereka memiliki resep atau sertifikat yang diakui.

Memasuki pertengahan tahun 2022, Thailand menjadi negara Asia pertama yang melegalkan penanaman ganja dan konsumsinya di makanan dan minuman.

Kendati demikian, sebagaimana dilaporkan Reuters, pihak berwenang tetap akan mencegah ledakan penggunaan ganja dengan menerapkan sejumlah pembatasan.

Salah satunya adalah batasan ekstraksi kadar senyawa psikoaktif ganja, tetrahydrocannabinol (THC), yang tidak lebih dari 0,2 persen.

Selain itu, penanam ganja harus mendaftarkan dirinya di aplikasi pemerintah, PlookGanja.

Korea Selatan

Korea Selatan pertama kali memberlakukan undang-undang yang melarang merokok ganja pada tahun 1957 dengan disahkannya Undang-Undang Narkotika 1957.

Dilansir dari The Cannigma, aturan itu berlaku untuk ganja dari India serta sejumlah obat keras lainnya, tetapi tidak termasuk penggunaan ganja yang ditanam di Korea Selatan.

Lalu, pada medio 1960-1970-an, ketika kultur hippies melanda, penggunaan ganja berkembang pesat di seantero Korea Selatan.

Untuk mengatasi masalah sosial yang meningkat terkait dengan kecanduan narkoba, pada tahun 1976 Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan Undang-Undang Pengendalian Ganja yang melarang penggunaan semua jenis ganja di Korea Selatan.

Sama dengan Thailand, Korea Selatan akhirnya mulai melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis pada 2018.

Dilansir dari Vice, Korea Selatan menjadi negara pertama di Asia Timur yang melegalkan penggunaan ganja medis setelah amandemen UU Pengendalian Ganja pada tahun 2018.


Korea Selatan juga meluncurkan Zona Bebas Regulasi Ganja Gyeongbuk pada tahun tersebut.

Zona khusus itu adalah tempat pertama dan satu-satunya di Korea Selatan, di mana petani yang memiliki izin diizinkan secara hukum untuk menanam dan membudidayakan ganja untuk tujuan ekspor dan medis.

Namun demikian, menghisap atau merokok ganja masih tergolong sebagai kegiatan ilegal dan dapat dikenai hukuman.

Aturan ini juga berlaku meski warga Korea Selatan menghisap ganja di negara yang melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasional. 

Sebagaimana dilaporkan The Guardian, hal itu terlihat ketika pemerintah Kanada melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasional pada 2018.

Polisi Korea Selatan merespons dengan mengirimkan peringatan keras kepada 23.000 siswa yang belajar di Kanada, agar mereka tahu jika mereka menggunakan ganja di Kanada, mereka akan menghadapi tuntutan hukum di Korea Selatan.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/06/11/143300682/mengenal-penerapan-legalitas-ganja-di-thailand-dan-korea-selatan

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke