Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ginting soal Indonesia Open 2024 Batal di Indonesia Arena

Kompas.com - 02/04/2024, 22:30 WIB
Farahdilla Puspa,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, buka suara soal batalnya Indonesia Open 2024 di Indonesia Arena

Jadwal Indonesia Open 2024 akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 4-9 Juni 2024. 

Indonesia Open 2024 semula direncanakan pindah venue ke Indonesia Arena. Namun, kembali digelar di Istora karena kendala struktur bangunan. 

Meski begitu, Ginting tak masalah tetap bertanding di Istora. Menurutnya, PBSI dan panitia sudah mempertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan itu. 

Baca juga: Daftar Harga Tiket Indonesia Open 2024, Dijual Mulai 26 April

"Pasti kami excited waktu diumumkan bakal di Indonesia Arena. Tapi kan PBSI atau panitia sudah mempertimbangkannya," kata Ginting di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (2/4/2024). 

"Daripada dipaksakan takut ada apa-apa. Meskipun dipaksakan, tapi yang rangka-rangka itu buat penonton tidak nyaman. Pasti semua hal dan aspek sudah dipertimbangkan," ujarnya. 

Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia Open 2024, Armand Darmadji, menjelaskan soal kendala yang mengakibatkan batalnya Indonesia Arena menjadi venue turnamen tersebut. 

"Setelah dilakukan survey, kami terpaksa membatalkannya dan kembali ke Istora," ungkapnya. 

Baca juga: Pengelola GBK Ungkap Alasan Indonesia Open 2024 Batal Digelar di Indonesia Arena

"Pembatalan tersebut karena ada kendala teknis dari struktur atas Indonesia Arena yang tidak bisa mengakomodir rigging gantung dan perlengkapan lighting yang sudah menjadi standar kami," ujar Armand. 

"Pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (SUGBK) akan berupaya untuk memperbaiki hal tersebut dan semoga tahun depan Indonesia Arena bisa menggelar turnamen bulu tangkis internasional," ucapnya. 

Meski tak keberatan bermain lagi di Istora, Ginting tetap berharap Indonesia punya venue khusus bulu tangkis. 

"Istora itu oke sih meskipun mulitfungsi. Kayak di China kan di setiap kota mereka punya GBK-nya sendiri," ucap Ginting. 

"Itu maksudnya pembangunannya merata. Meskipun pindah, tapi fasilitasnya ada di kota-kota lain selain Jakarta. Kami semua ingin ada itu di Indonesia," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com