PBSI Hormati Juga Sesali Keputusan Mundur Flandy Limpele dari Pelatnas

KOMPAS.com - Pihak Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menghormati keputusan pelatih Flandy Limpele untuk mundur dari Pelatnas Cipayung.  

Meski demikian, PBSI menyesalkan cara mundur Flandy Limpele saat memutuskan untuk meninggalkan Pelatnas Cipayung.

Sebelumnya, Flandy Limpele mengejutkan dunia bulu tangkis Indonesia setelah memutuskan mundur dari posisinya sebagai pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI untuk melatih di luar negeri.

Flandy sebelumnya ditugaskan untuk melatih ganda campuran muda PBSI yang tergabung pada pelatnas pratama.

Baca juga: Penjelasan PBSI soal Mundurnya Flandy Limpele dari Pelatnas Cipayung

Salah satu alasan Flandy mundur terungkap, yaitu mengenai kejelasan promosi dari pelatih pelatnas pratama menjadi kepala pelatih ganda campuran pelatnas utama PBSI.

PBSI menganggap gaji dari para pelatih bukan menjadi masalah utama dan tidak termasuk dalam alasan Flandy mundur dari pelatnas.

Lantaran, selama ini PBSI menegaskan bahwa gaji para pelatih pelatnas selalu meningkat, terutama pada 2023 ini dibanding dengan pendapatan tahun lalu.

Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta menjelaskan bahwa mereka juga sudah berkomitmen dan memprogramkan untuk menaikkan pendapatan seluruh pelatih.

Baca juga: Flandy Limpele, Orang Indonesia yang Bawa Ganda Putra Malaysia Raih Medali Olimpiade

"Jadi, tidak benar kalau PBSI disebut tidak berkomitmen untuk menaikkan pendapatan pelatih. Semua pelatih penghasilannya bertambah pada tahun 2023 ini," kata Alex Tirta dalam keterangan resminya pada Rabu (1/3/2023).

Dari peristiwa mundurnya Flandy dari pelatnas ini, Alex menganggap bahwa ia sebenarnya takut menghadapi tantangan menukangi ganda campuran Indonesia beberapa tahun ke depan.

Mulanya, coach Flandy berkomitmen selama tiga hingga empat tahun untuk menetap sebagai pelatih ganda campuran muda di pelatnas pratama.

"Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama yang tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi," kata Alex menambahkan. 

Baca juga: PBSI Resmi Tunjuk Indra Wijaya Jadi Pelatih Kepala Tunggal Putri 

Meskipun menghormati, Alex Tirta tetap menyesalkan keputusan Flandy Limpele. 

Pasalnya, Flandy belum pernah membuka pembicaraan dengan PBSI terkait keinginannya untuk menjadi pelatih di luar negeri sebelumnya.

"Soal keputusannya tiba-tiba melatih ke negara lain, rasanya itu juga kurang fair. Dia tidak pernah memberitahukan ke PBSI pada bulan-bulan sebelumnya," tuturnya.

"Tahu-tahu dengan diam-diam dia menerima pinangan negara lain dan kemudian baru mengirim surat pengunduran diri," kata Alex.