"Menurut saya Indra Wijaya adalah pelatih yang paling tepat (untuk Lee Zii Jia), karena dia telah melalui proses jatuh bangun bersama-sama sejak level junior," kata Hariyanto Arbi.
Baca juga: Lee Zii Jia Tunjuk Mantan Pemain Indonesia Indra Wijaya Jadi Pelatih
"Indra bisa dibilang sukses membawa dan mengantarkan Lee Zii Jia sampai menduduki peringkat kedua dunia seperti sekarang," ujarnya lagi.
"Namun, dari informasi yang saya terima, juara All England 2021 itu sudah tidak bersama lagi dengan mentornya yang telah mengantarkannya ke posisi atas dunia. Indra sudah tidak lagi menemani bintang Malaysia itu," ucap Hariyanto Arbi.
Hariyanto Arbi merasa aneh ketika mendengar kabar bahwa Lee Zii Jia sudah tak lagi didampingi oleh Indra Wijaya.
Menurutnya, kehadiran sosok pelatih yang tepat menjadi salah satu faktor kunci dalam kesuksesan pemain.
Baca juga: Janji Pelatih Indonesia Bawa Lee Zii Jia Raih Emas Olimpiade Paris 2024
Hariyanto Arbi mengangkat perjalanan karier Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Viktor Axelsen untuk menjelaskan pandangannya tersebut.
"Fenomena ini termasuk aneh. Sehebat apa pun pemain, tetap membutuhkan pelatih," kata Hariyanto Arbi.
"Kenapa pemain profesional yang paling hebat sampai sekarang, seperti Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan masih berada di top level dunia? Semuanya karena mereka masih memiliki pelatih dan sparring partner juga pemain pelatnas," ucap Hariyanto Arbi.
"Pemain tunggal putra nomor satu dunia saat ini, Viktor Axelsen juga membutuhkan pelatih dan pemain-pemain kelas dunia untuk teman latih tanding. Pemain asal Denmark ini sangat membutuhkan rekan untuk sparring dan meningkatkan performanya," tutur mantan pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia tersebut.
Baca juga: Lee Zii Jia Membandingkan Dirinya dengan Axelsen
Lebih lanjut, Hariyanto Arbi menjelaskan pentingnya program latihan dari seorang pelatih.
"Program pelatih juga memiliki peran yang sangat besar. Pelatih menjadi penentu sukses atau tidaknya seorang pemain," ujar Hariyanto Arbi.
"Tidak gampang menjadi pelatih. Dia harus bisa berperan layaknya seorang bapak, kakak, dan sekaligus teman baik," katanya menambahkan.
Selain itu, menurut Hariyanto Arbi, pelatih juga bisa berperan sebagai pemberi semangat ketika sang pemain sedang terpuruk atau terperangkap ego sendiri.
"Kita tahu pemain memiliki egonya masing-masing. Untuk bisa mengalahkan diri sendiri itu tidaklah mudah," kata Hariyanto Arbi.
"Itu sudah saya alami saat dulu sebagai pemain bulu tangkis Indonesia era 1990 hingga 2000-an awal. Jadi, perlu juga ada pelatih yang bisa mendorong semangat kita," tutur Hariyanto Arbi menjelaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.