Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/10/2021, 15:53 WIB

KOMPAS.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memastikan turnamen bulu tangkis di Bali tetap berjalan meski ada ancaman sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA).

Indonesia akan menjadi tuan rumah tiga kejuaraan bulu tangkis akhir tahun ini yaitu Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember).

Namun, ketiga turnamen tersebut sempat terancam tak bisa berlangsung menyusul pernyataan WADA.

WADA menyatakan Indonesia tidak mematuhi prosedur antidoping sehingga tak memenuhi syarat untuk menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa penangguhan.

Baca juga: Dinilai Tak Patuh, Indonesia Dapat Sanksi dari Badan Antidoping Dunia

Atlet-atlet Indonesia masih diizinkan untuk mengikuti kompetisi, tetapi tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan membawa nama negara selain di ajang Olimpiade.

Kepala Bidang (Kabid) Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto, pun langsung berkoordinasi dengan BWF selaku induk bulu tangkis dunia.

Hasil pembicaraannya adalah tiga turnamen internasional yang akan digelar di Bali bisa tetap berjalan.

Menurut Roedy, penggunaan nama "Indonesia" di tiga ajang kelas dunia tersebut tetap diizinkan oleh BWF sebab event itu sudah lama masuk dalam kalender BWF.

"Turnamen di Bali nanti dipastikan tidak ada masalah. Bisa berlangsung sesuai jadwal. Tiga turnamen bulu tangkis internasional itu tetap bisa digelar," kata Bambang Roedyanto dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Update Jadwal Turnamen BWF 2021, Indonesia Open dan Indonesia Masters Ditunda

"Dari pihak BWF tidak ada masalah. Bisa jalan terus karena kejuaraan tersebut sudah lama dijadwalkan oleh BWF," ucapnya menambahkan.

Menyangkut soal pelarangan menggunakan nama negara di ajang multievent kecuali Olimpiade, Roedy tak bisa berkomentar lebih banyak. Pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah Indonesia.

"Kami menunggu arahan dan menanti bagaimana sikap pemerintah Indonesia menyikapi masalah ini," ujarnya.

"Saya mewakili PBSI belum bisa berkomentar banyak dan menunggu pernyataan pemerintah lebih dahulu," tutur Bambang Roedyanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+