Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Skor 5 X 11, Susy Susanti Khawatir Bulu Tangkis Hilang dari Olimpiade

Kompas.com - 07/04/2021, 18:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, turut berkomentar soal wacana perubahan skor bulu tangkis.

PBSI selaku induk bulu tangkis Indonesia resmi mengajukan usulan perubahan sistem skor pada pertandingan bulu tangkis kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

PBSI bersama Federasi Bulu Tangkis Maladewa mengusulkan perubahan skor 3 x 21 menjadi 5x11.

Usulan ini nantinya akan dibahas di Rapat Umum Tahunan BWF yang dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 Mei 2021.

Baca juga: Resmi, Indonesia Ajukan Perubahan Skor Bulu Tangkis Jadi 5 X 11

Susy Susanti pun ikut bersuara soal wacana perubahan skor tersebut. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu menilai perubahan skor membuat bulu tangkis seakan tidak memiliki identitas.

"Kalau pendapat saya pribadi, saya tetap konsisten tidak setuju (dengan perubahan skor)," kata Susy Susanti saat dihubungi KOMPAS.com, Rabu (7/4/2021) sore WIB.

"Apa urgensinya poin badminton diubah lagi, sedangkan popularitas bulu tangkis sudah naik. Penonton oke, banyak negara yang juga sudah berpartisipasi," ucapnya.

"Saya melihatnya dari semua sektor. Jadi, kalau sudah populer, bisa diterima, dan dipertahankan di Olimpiade, kenapa diubah lagi?" katanya.

"Kesannya badminton tidak memiliki identitas. Waktu itu pernah 15 poin, lalu dicari formatnya mulai dari tujuh poin, sembilan, 11, sampai ketemu 21 poin. Itu kan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi," tuturnya.

Baca juga: Kata Hendra Setiawan soal Perubahan Sistem Skor Bulu Tangkis 5 X 11

Susy melanjutkan, ia khawatir bahwa dengan perubahan skor, bulu tangkis dianggap tidak menarik lagi dan berujung dihapus dari Olimpiade.

"Kepopuleran bulu tangkis bisa berlanjut atau tidak? Setiap kita mengambil keputusan pasti ada konsekuensinya kan?" katanya.

"Hal yang saya takutkan, seumpamanya jika badminton tidak populer dan dianggap tak menarik lagi, olahraga ini mungkin bisa dilepas dari Olimpiade," ucapnya.

"Untuk hal-hal lain saya tidak terlalu pusing. Satu yang paling saya takutkan adalah jika bulu tangkis hilang dari Olimpiade," katanya.

"Namun, kembali lagi keputusan akhir ada di tangan BWF. Secara global, alangkah baiknya dikaji lagi," ujar Susy.

Dibanding mengubah sistem poin, Susy Susanti berharap BWF tetap fokus menjalani program untuk meningkatkan popularitas bulu tangkis.

Baca juga: PBSI: Format Skor 5x11 Akan Untungkan Pebulu Tangkis Indonesia

"Saya melihat sebetulnya kerja BWF cukup baik selama beberapa waktu ini, bagaimana mereka memopulerkan olahraga ini ke negara-negara yang belum mengenal bulu tangkis," tutur Susy.

"BWF memiliki kerja sama salah satunya dengan Indonesia juga. Pemain-pemain dari Peru, Kenya, dikirim ke klub-klub di sini untuk berlatih dan berbagi ilmu," katanya.

"BWF juga pernah memberikan bantuan dana agar mereka bisa ikut berpartisipasi pada kejuaraan-kejuaraan tertentu," tuturnya.

"Secara pendekatan, itu adalah hal yang bagus. Nah, bagaimana yang sudah bagus bisa dipertahankan, tetapi jangan kebanyakan berubah-ubah," ujar Susy Susanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Liga Indonesia
Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Sports
Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Sports
Warung Madura di Jersey Madura United

Warung Madura di Jersey Madura United

Liga Indonesia
Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Liga Indonesia
Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Liga Lain
Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Liga Indonesia
Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com