PBSI selaku induk bulu tangkis Indonesia resmi mengajukan usulan perubahan sistem skor pada pertandingan bulu tangkis kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
PBSI bersama Federasi Bulu Tangkis Maladewa mengusulkan perubahan skor 3 x 21 menjadi 5x11.
Usulan ini nantinya akan dibahas di Rapat Umum Tahunan BWF yang dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 Mei 2021.
Susy Susanti pun ikut bersuara soal wacana perubahan skor tersebut. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu menilai perubahan skor membuat bulu tangkis seakan tidak memiliki identitas.
"Kalau pendapat saya pribadi, saya tetap konsisten tidak setuju (dengan perubahan skor)," kata Susy Susanti saat dihubungi KOMPAS.com, Rabu (7/4/2021) sore WIB.
"Apa urgensinya poin badminton diubah lagi, sedangkan popularitas bulu tangkis sudah naik. Penonton oke, banyak negara yang juga sudah berpartisipasi," ucapnya.
"Saya melihatnya dari semua sektor. Jadi, kalau sudah populer, bisa diterima, dan dipertahankan di Olimpiade, kenapa diubah lagi?" katanya.
"Kesannya badminton tidak memiliki identitas. Waktu itu pernah 15 poin, lalu dicari formatnya mulai dari tujuh poin, sembilan, 11, sampai ketemu 21 poin. Itu kan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi," tuturnya.
Susy melanjutkan, ia khawatir bahwa dengan perubahan skor, bulu tangkis dianggap tidak menarik lagi dan berujung dihapus dari Olimpiade.
"Kepopuleran bulu tangkis bisa berlanjut atau tidak? Setiap kita mengambil keputusan pasti ada konsekuensinya kan?" katanya.
"Hal yang saya takutkan, seumpamanya jika badminton tidak populer dan dianggap tak menarik lagi, olahraga ini mungkin bisa dilepas dari Olimpiade," ucapnya.
"Untuk hal-hal lain saya tidak terlalu pusing. Satu yang paling saya takutkan adalah jika bulu tangkis hilang dari Olimpiade," katanya.
"Namun, kembali lagi keputusan akhir ada di tangan BWF. Secara global, alangkah baiknya dikaji lagi," ujar Susy.
Dibanding mengubah sistem poin, Susy Susanti berharap BWF tetap fokus menjalani program untuk meningkatkan popularitas bulu tangkis.
"Saya melihat sebetulnya kerja BWF cukup baik selama beberapa waktu ini, bagaimana mereka memopulerkan olahraga ini ke negara-negara yang belum mengenal bulu tangkis," tutur Susy.
"BWF memiliki kerja sama salah satunya dengan Indonesia juga. Pemain-pemain dari Peru, Kenya, dikirim ke klub-klub di sini untuk berlatih dan berbagi ilmu," katanya.
"BWF juga pernah memberikan bantuan dana agar mereka bisa ikut berpartisipasi pada kejuaraan-kejuaraan tertentu," tuturnya.
"Secara pendekatan, itu adalah hal yang bagus. Nah, bagaimana yang sudah bagus bisa dipertahankan, tetapi jangan kebanyakan berubah-ubah," ujar Susy Susanti.
https://www.kompas.com/badminton/read/2021/04/07/18200048/tolak-skor-5-x-11-susy-susanti-khawatir-bulu-tangkis-hilang-dari