Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Eksklusif Rionny Mainaky, Kupas Tuntas Problem Tunggal Putri

Kompas.com - 13/03/2021, 16:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky, bicara soal kelemahan tunggal putri Indonesia.

Rionny Mainaky resmi ditunjuk sebagai Kabid Binpres PBSI periode 2020-2024 di bawah kepemimpinan Ketua Umum, Agung Firman Sampurna.

Sebelum menjadi Kabid Binpres, Rionny Mainaky adalah kepala pelatih sektor tunggal putri Indonesia.

Meski sudah berganti jabatan, saudara kandung Rexy Mainaky dan Richard Mainaky itu masih merangkap sebagai pelatih tunggal putri.

Baca juga: Jelang All England, PBSI Ungkap Kekuatan dan Kelemahan Tim Indonesia

Pasalnya, PBSI hingga saat ini masih mencari sosok yang tepat untuk mengisi kursi kepelatihan di nomor tersebut.

Adapun sektor tunggal putri masih menjadi pekerjaan rumah besar PBSI. Bukan rahasia lagi bahwa tunggal putri Indonesia masih kesulitan menorehkan prestasi di pentas internasional.

Menurut Rionny, kelemahan pemain tunggal putri Indonesia terletak pada mental, daya juang, dan kondisi fisik.

Selain itu, Rionny juga menilai para pemain tunggal putri Indonesia belum sepenuhnya fokus bermain bulu tangkis.

Hal tersebut yang dinilai Rionny menjadi salah satu kendala tunggal putri belum mampu bersaing di kancah internasional.

Pernyataan itu diungkapkan Rionny dalam wawancara eksklusif dengan KOMPAS.com via aplikasi pesan Whatsapp, pada Sabtu (13/3/2021).

Dalam wawancaranya, Rionny juga mengungkapkan soal kesiapan Indonesia menjelang Olimpiade Tokyo, perbedaan pelatihan di Jepang dan Indonesia, hingga perekrutan pemain muda di pelatnas.

Untuk persiapan Olimpiade, Rionny mengatakan PBSI tetap akan mengadakan training camp, khusus untuk para atlet yang tampil di pesta olahraga terakbar di dunia tersebut.

Baca juga: 2 Hal yang Bedakan Tim Bulu Tangkis Indonesia dengan Jepang

Berikut hasil wawancara KOMPAS.com dengan Rionny Mainaky:

Berdasarkan hasil turnamen Asia di Thailand kemarin, bagaimana Anda melihat peta persaingan bulu tangkis dunia saat ini?

Ini belum bisa terlihat semua, karena pada Thailand Open kemarin pun banyak negara yang tidak ikut terlibat, seperti China dan Jepang. Sehingga kekuatan lawan belum bisa diketahui keseluruhan.

Di All England, persaingan ramai mengingat Jepang juga turun dengan kekuatan penuh. Bagaimana target PBSI di All England dan sektor mana saja yang ditargetkan menjadi juara?

Kita punya peluang di keempat sektor, tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Harapannya ya keempatnya bisa meraih gelar juara. Paling tidak dapat satu gelar di ganda putra.

Sebelum ini pernah menjadi pelatih tunggal putri, bisa dijelaskan apa sebenarnya kelemahan pemain putri Indonesia?

Kelemahannya ada pada mental, daya juang, dan fisik.

Bicara soal tunggal putri, bagaimana Anda melihat potensi Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, dan Putri Kusuma Wardani?

Untuk Gregoria secara teknik sudah bagus, hanya soal konsistensi permainan dia ingin banyak bermain menyerang atau rally yang harus dia putuskan.

Kalau Putri KW dia belum pernah ikut bertanding, hanya saat Home Tournament sudah menunjukkan potensi yang bagus bisa mengalahkan Gregoria.

Jadi kalau Putri KW tinggal diberikan banyak kesempatan bertanding untuk menambah jam terbangnya.

Baca juga: Motivasi Tambahan Anthony Ginting dan Marcus/Kevin Hadapi All England 2021

Menurut Anda apa yang harus diperbaiki dari sektor putri kita agar bisa bersaing di kancah internasional?

Menurut saya untuk sektor tunggal putri ini masih belum benar-benar fokus bahwa badminton adalah pilihan hidupnya. Fokusnya belum 100% untuk bermain bulu tangkis.

Anda juga pernah bertugas lama di Jepang, jika boleh diceritakan, bagaimana pelatihan di sana sehingga memunculkan pemain putri yang perkasa khususnya di ganda putri?

Untuk latihan di Jepang itu mereka lebih bisa fokus dan sabar. Terkadang mereka pun banyak ambil latihan tambahan sendiri. Mereka tahu apa yang mereka butuhkan dan fokus di situ.

Bagaimana PBSI mempersiapkan Olimpiade Tokyo 2020?

Nanti kami akan membentuk tim khusus untuk atlet-atlet yang turun ke Olimpiade Tokyo, yang terdiri dari pelatih, sport science, psikolog, dan dokter. Akan ada latihan khusus tambahan sendiri bagi atlet olimpiade.

Bagaimana proses yang harus dilakukan Hafiz/Gloria untuk bisa menutup poin dan lolos ke Olimpiade Tokyo?

Sebisa mungkin mendapat poin saat pertandingan. Pastinya Hafiz/Gloria akan diturunkan ke turnamen-turnamen yang termasuk kualifikasi Olimpiade.

Tersisa 3 kesempatan turnamen lagi untuk menambah poin Hafiz/Gloria, yaitu Singapore Open, Malaysia Open, dan India Open. Diharapkan pada 3 turnamen tersebut mereka bisa maksimal.

Apakah PBSI akan membuat training camp khusus bagi para pemain yang lolos ke Olimpiade? Jika iya, bagaimana dan seperti apa bentuk latihannya?

Ya, rencananya nanti kita akan bentuk mungkin satu bulan jelang olimpiade.

Seberapa besar keyakinan Anda bahwa pemain kita bisa meraih medali emas di Olimpiade?

Kita tetap optimistis untuk meraih medali emas dan berharap para pemain juga bisa maksimal mengeluarkan seluruh kemampuan dan berada pada kondisi terbaik mereka saat bertanding nanti.

Selain Olimpiade, Anda sebagai Kabid Binpres juga sudah ditunggu banyak turnamen besar seperti Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber, bagaimana peluang Indonesia di dua turnamen itu?

Untuk turnamen beregu, hingga saat ini masih belum ada kejelasan kapan bisa diselenggarakan, sehingga kita akan fokus ke turnamen-turnamen yang akan dihadapi dulu.

Lagipula, pelatihan di pelatnas ini sepanjang tahun terus berjalan dan kapan pun diselenggarakan, kami siap dan berusaha mendapat hasil yang lebih baik dari pada sebelumnya.

Indonesia terakhir kali jadi semifinalis di Piala Sudirman 2019, melihat kekuatan di semua sektor saat ini, apakah Indonesia bisa mengulang atau bahkan melebihi hasil tersebut?

Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik. Harapannya pasti ingin mendapat prestasi yang lebih baik.

Bagaimana Anda melihat peluang tim bulu tangkis putra dan putri Indonesia di Piala Thomas dan Uber?

Sama seperti jawaban tadi, kita masih menunggu keputusan BWF kapan Piala Thomas dan Uber akan diselenggarakan. Pastinya kita akan mempersiapkannya sebaik mungkin.

Sebagai Kabid Binpres, bagaimana strategi Anda mengembangkan pemain junior sehingga bisa bersaing di panggung internasional?

Memberikan kesempatan untuk bermain di banyak turnamen supaya bisa menambah jam terbang dan mendapat poin. Sementara dalam latihannya, para pemain junior ini sering dilatih tandingkan dengan para seniornya.

Apa yang dilihat PBSI sebelum menarik pemain dari klub ke pelatnas?

Pastinya prestasi dan memiliki attitude yang baik.

Bagaimana regenerasi pebulu tangkis Indonesia saat ini?

Sebetulnya banyak pemain yang bagus, tetapi karena Covid-19 ini berdampak pada penyelenggaraan kejuaraan yang tertunda. Sehingga sulit untuk kita memantau pemain-pemain yang memiliki potensi.

Apakah sudah menemukan pelatih baru untuk tunggal putri? Kapan PBSI akan mengumumkan struktur kepelatihan baru?

Saat ini saya masih akan merangkap untuk melatih tunggal putri. Untuk pengumuman pelatih secepatnya akan kami umumkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com