Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Musibah di Balik Kesuksesan Sang Juara Dunia Kento Momota

Kompas.com - 08/03/2021, 18:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

Sumber BWF

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra asal Jepang, Kento Momota. menjadi salah satu pemain bintang di olahraga tepok bulu saat ini. 

Serangkaian rekor dan prestasi telah dicapai tunggal putra peringkat satu dunia tersebut.

Salah satu pencapaian Kento Momota, yakni mendapat sertifikat dari Guinness World Records setelah memecahkan rekor pada 2019 lalu.

Kento Momota masuk dalam buku rekor dunia usai memenangi 11 gelar sepanjang musim 2019.

11 titel itu adalah German Open, All England, Singapore Open, Kejuaraan Asia, Japan Open, Kejuaraan Dunia, China Open (Super 750), Korea Open, Denmark Open, China Open (Super 1000), dan BWF World Tour Finals.

Baca juga: Drawing All England, Kento Momota Berpeluang Hadapi Anthony Ginting di Semifinal

Pencapaian Kento Momota itu sukses menggeser legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, yang sebelumnya memegang rekor tersebut.

Lee Chong Wei mampu memenangi 10 titel dalam satu musim pada tahun 2010.

Kendati demikian, perjalanan karier Kento Momota tak selalu mulus. Sebaliknya, ia justru kerap mendapat musibah.

Gempa Bumi dan Tsunami Jepang 2011

Salah satu musibah yang membayangi kesuksesan Kento Momota adalah bencana alam gempa bumi dan tsunami yang menghantam Jepang, tepatnya di Fukushima, pada 11 Maret 2011 lalu.

Kento Momota yang kala itu berusia 16 tahun sedang berada di Indonesia untuk mengikuti turnamen level junior.

Fukushima adalah wilayah di mana Kento Momota menimba ilmu. Sekolah Momota saat itu, SMA Tomioka, hanya berjarak 10 km dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur karena gempa bumi dan tsunami.

Kento Momota sempat merasa bingung dan putus asa ketika mengetahui situasi tersebut.

Namun, Momota bangkit dan kembali menjalani latihan. Ia tetap berlatih meski di gym yang kala itu berubah fungsi sebagai pusat evakuasi.

"Dia hanya akan ada di sana, bermain bulu tangkis. Dalam olahraga ini, perlu memiliki elemen permainan," kata pelatih Momota kala itu, Hitoshi Ohori, kepada Kyodo News, dilansir dari BWF.

"Jadi, saya merasa pengalaman itu yang membentuknya menjadi Kento Momota seperti sekarang," tutur Hitoshi Ohori.

Baca juga: Gagal Maksimal di Swiss Open, The Babies Perlu Perbaiki 2 Kekurangan Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com