Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembinaan Atlet Bulu Tangkis PB Djarum Bisa Jadi Teladan bagi Olahraga Nasional

Kompas.com - 01/09/2020, 12:00 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

KOMPAS.com - Pada Senin (31/8/2020) kemarin, Panitia Kerja RUU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) Komisi X DPR RI mengundang pelaku olahraga di Tanah Air untuk meminta aspirasi masyarakat demi kemajuan olahraga di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, mengatakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) kali ini bertujuan mengetahui proses pembinaan dan pembibitan yang dilakukan di berbagai cabang olahraga.

Diharapkan, dengan pembinaan yang tepat, akan lahir atlet-atlet berprestasi yang kelak mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.

Turut hadir dalam RDPU ini ialah PB Djarum, Liga Kompas Gramedia U-14, Pakar Kepelatihan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Asosiasi Guru Pendidikan Jasmani, Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar/Mahasiswa (PPLM) Provinsi Riau, dan Pakar Sport Science Universitas Negeri Semarang (UNESA).

Baca juga: Tekad Atlet PB Djarum Jadi Pemain Pertama Asal Lubuk Linggau yang Raih Emas Olimpiade

Pada kesempatan ini, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin menguraikan proses pembinaan yang telah dijalankan oleh PB Djarum.

Salah satu fondasi penting dalam mencetak atlet-atlet bulu tangkis level dunia yang dilakukan PB Djarum ialah dengan menyelenggarakan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis.

Ajang itu membuka kesempatan bagi seluruh atlet belia untuk meniti karier bulu tangkis bersama klub PB Djarum.

"Audisi Umum merupakan formula PB Djarum untuk mencari atlet berbakat di seluruh penjuru Indonesia. Dari data yang kami miliki, bisa dilihat bahwa peserta Audisi Umum berasal dari berbagai kota, bahkan kota-kota terpencil di Indonesia," kata Yoppy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com

Ketua Umum PB Djarum, Yoppy Rosimin.Dok. PB Djarum Ketua Umum PB Djarum, Yoppy Rosimin.

"Proses seleksi ini juga membantu orangtua yang memiliki kesulitan finansial untuk bisa mewujudkan mimpi anaknya sebagai atlet bulu tangkis, karena proses Audisi Umum kami sebar di berbagai kota," ucap dia menjelaskan.

Melalui proses seleksi yang dijalankan PB Djarum tersebut, klub bulu tangkis yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah ini telah banyak melahirkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat dunia dan mengharumkan nama bangsa.

Saat ini, total terdapat 216 atlet. Sebanyak 39 di antaranya sudah bergabung dengan Pelatnas PBSI yang siap meneruskan kejayaan bulutangkis Indonesia.

Proses pembinaan yang dilakukan PB Djarum ini mendapat apresiasi dari anggota parlemen.

Andreas Hugo Pareira, Anggota DPR Komisi X dari Fraksi PDIP menuturkan bahwa pola pembibitan dan pembinaan yang dilakukan PB Djarum hendaknya menjadi acuan bagi cabang olahraga lainnya.

"Kita sama-sama menyadari bahwa meraih prestasi di dunia olahraga itu tidak bisa instan. Apa yang dilakukan PB Djarum dalam melahirkan atlet bulu tangkis kelas dunia merupakan langkah konkret yang perlu kita jadikan role model," kata Hugo.

Baca juga: Ketua PB Djarum Puas Liga PB Djarum 2020 Berjalan Sukses

"Artinya bagaimana kita membuat sebuah pembinaan yang bersifat terstruktur dan sistematis ini perlu dijaga,” ujar Andreas.

Yoppy Rosimin berterima kasih atas apresiasi yang diberikan anggota DPR terhadap kiprah yang sudah dijalankan PB Djarum selama ini.

Ia berharap, UU SKN yang baru dapat mengakomodir kepentingan para pelaku olahraga sehingga dapat mengoptimalkan bakat putra–putri bangsa dan meraih prestasi demi Indonesia.

"Saya percaya bahwa Indonesia sangat kaya dengan atlet-atlet berbakat. Yang diperlukan adalah konsistensi dan komitmen dari berbagai pihak, karena mencetak atlet itu tidak seperti pabrik yang mencetak produk, jadi perlu proses panjang dan berliku," kata Yoppy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com