KOMPAS.com - Eks tunggal putri Indonesia, Ghaida Nurul Ghaniyu, sukses meniti karier bulu tangkis setelah keluar dari PBSI dan hijrah ke Kanada.
Ghaida Nurul Ghaniyu sempat menjadi bagian dari Pelatnas PBSI Cipayung sebelum memutuskan untuk pergi pada tahun 2018.
Keluar dari Pelatnas PBSI, Ghaida justru mendapat banyak tawaran, bahkan diminta menjadi pelatih di empat negara berbeda.
Namun, Ghaida Nurul Ghaniyu belum tertarik menjadi pelatih bulu tangkis.
Mojang Bandung kelahiran September 1998 ini mengaku masih ingin melanjutkan karier sebagai pemain bulu tangkis.
Baca juga: Pelatnas PBSI Kembali Normal, Gregoria Fokus Tingkatkan Kondisi Fisik
"Lagi itu Negara Swiss buat liga, Tiongkok di dua tempat, Bahrain dan Toronto, Kanada," kata Ghaida dikutip BolaSport dari situs PB Djarum.
"Tetapi hampir semuanya itu menawarkan jadi pelatih.”
“Kala itu saya belum sreg saja sih dengan tawaran mereka karena masih pengen bermain bulu tangkis dan lagi pula juga orang tua masih pengen saya di rumah dulu," ujar peraih juara Kejuaraan Nasional 2016.
Keinginan Ghaida untuk melanjutkan karier sebagai pebulu tangkis akhirnya terwujud.
Ia bernegosiasi cukup lama dengan manajernya sebelum kemudian pindah ke Montreal, Kanada.
Baca juga: Menpora Koordinasi dengan PBSI soal Mekanisme Indonesia Open 2020
Pada 2019 lalu, Ghaida akhirnya pindah ke Montreal Kanada dengan status pemain dan sparing di CST Badminton.
"Sempat ngobrol-ngobrol dengan manajer di Montreal lewat media sosial,” ujar Ghaida.
“Saya dikenalin juga dengan pelatih Indonesia yang sudah lebih dulu di Kanada, namanya kak Sandi dan kak Hendra AG.”
"Alhamdulillah hasil diskusi mereka akhirnya mau sponsorin. Saya sempat dikirim kurang lebih tujuh kali pertandingan pada tahun 2019 lalu.”
“Saya juga di sini sambil latihan dan sparring buat anak-anak di sini," tuturnya menambahkan.
Baca juga: Tontowi Mundur, Benarkah Atlet Tak Dihargai oleh PBSI?