KOMPAS.com - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM) mengaku cemas setelah mengetahui pemusatan latihan nasional alias pelatnas Indonesia dan China sudah mulai menggelar program latihan lagi.
Pandemi virus Corona alias Covid-19 memang tak cuma menghentikan sementara pelaksanaan turnamen-turnamen internasional.
Lebih dari itu, pandemi virus mematikan ini juga membuat program latihan tim nasional bulu tangkis di sejumlah negara, termasuk Malaysia, terganggu.
Dilansir BolaSport.com dari The Star, Sabtu (25/4/2020), para pemain nasional Malaysia sudah tidak berlatih di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) semenjak pembatasan pergerakan pada 18 Maret lalu.
Kini, regulasi tersebut diperpanjang pemerintah Malaysia sampai 12 Mei mendatang.
Merespons hal itu, BAM pun mengaku harap-harap cemas dengan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Malaysia.
BAM berharap pandemi virus Corona di Malaysia bisa segera terkendali sehingga para atlet nasional bisa kembali berlatih di ABM.
Baca juga: 2 Mantan Pebulu Tangkis Malaysia Kritik Sejumlah Usulan Perubahan BWF
Secara personal, Sekretaris BAM Datuk Kenny Goh juga berharap Dewan Keamanan Nasional Malaysia bisa memberi asosiasi olahraga sedikit kelonggaran.
Sehingga, program latihan para atlet nasional bisa kembali on track, terutama bagi mereka yang sudah berada di jalur menuju Olimpiade Tokyo.
"Kami tahu beberapa negara sudah memulai kembali latihan mereka dalam skala lebih kecil. Tentu saja, kami (BAM) ingin juga melakukan hal sama jika memungkinkan," ucap Goh.
"Namun, hal tersebut harus dijalankan sesuai kaidah karena kesehatan dan keselamatan para atlet adalah prioritas utama kami. Hal terakhir yang ingin kami dapatkan adalah adanya kasus baru Covid-19 dari pelatnas kami," kata Goh lagi.
Lebih lanjut, Goh mengaku telah mendiskusikan masalah tersebut dengan Dewan Olahraga Nasional (National Sports Council/NSC) dan mengajukan program latihan akan dijalani sesuai dengan prosedur operasional standar.
"Beberapa tawaran yang kami ajukan adalah pembatasan jumlah pemain dan pelatih di dalam hall, memberlakukan social distancing, serta semua pemain yang kembali ke pelatnas akan menjalani tes dan mendapatkan sertifikat sehat sebelum melanjutkan program latihan," tutur Goh.
"Saya yakin, NSC akan mengupayakan sesuatu supaya Dewan Keamanan Nasional bisa memberi lampu hijau bagi para atlet yang akan dan berpeluang tampil pada Olimpiade Tokyo untuk melanjutkan program latihan," kata dia lagi.
Andai semua berjalan lancar, Datuk Kenny Goh memastikan bahwa para atlet elite untuk Olimpiade Tokyo akan mendapat prioritas utama dalam menjalani program latihan.