Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mental Pemenang Selamatkan Tontowi/Liliyana di Kejuaraan Dunia 2013

Kompas.com - 18/04/2020, 12:30 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi pemenang di Kejuaraan Dunia 2013 menjadi salah satu dari serangkaian prestasi bulu tangkis Indonesia yang tak akan pernah terlupakan.

Sebab, saat itu Tontowi/Liliyana nyaris gagal meraih gelar juara dunia pertama mereka sejak dipasangkan.

Bermain di Tianhe Sports Center, Guangzhou, China, 11 Agustus 2013, Tontowi/Liliyana memboyong medali juara dunia setelah mengalahkan wakil tuan rumah.

Perjalanan Tontowi/Liliyana di partai final pun terbilang tidak mudah.

Meski mampu menuntaskan gim dengan margin angka cukup jauh di gim pertama, Tontowi/Liliyana harus melepas gim kedua dan melakoni gim penentu.

Baca juga: Sebut Olimpiade Penuh Misteri, Liliyana Natsir: Indonesia Punya Peluang Beri Kejutan

Di gim ketiga, pertandingan berjalan ketat sejak kedudukan 9-9 dan Tontowi/Liliyana terus tertinggal hingga 18-20.

Alih-alih menyerah, Tontowi/Liliyana yang kala itu diunggulkan di tempat ketiga justru tampil  tenang dan menujukkan mental pemenang menghadapi pasangan Xu Chen/Ma Jin.

Ketenangan dan mental pemenang itulah yang membuat Owi/Butet bisa menyamakan kedudukan menjadi 20-20 dan memenangi pertandingan.

Pasangan ganda campuran yg akrab disapa Owi/Butet itu menang tiga gim 21-13, 16-21, 22-20 atas unggulan pertama Xu Chen/Ma Jin

Melansir Harian Kompas, 12 Agustus 2013, Tontowi mengatakan terbiasa bermain di bawah tekanan sehingga ia serta Liliyana bisa tampil tenang dan lebih baik daripada lawan di akhir gim ketiga.

"Kami sudah terbiasa bermain dalam tekanan. Kami mencoba mengimbangi permainan mereka. Mental kami lebih baik di akhir-akhir gim ketiga," kata Tontowi Ahmad dikutip dari Harian Kompas.

Baca juga: Liliyana Natsir Minta Atlet Ganda Campuran Jangan Cepat Puas

Serupa dengan Tontowi, Liliyana pun mengatakan saat itu justru lawan yang mendapat tekanan lebih besar karena berstatus sebagai unggulan teratas dan bermain di hadapan publik sendiri.

Bagi Tontowi Ahmad, momen itu adalah kali pertama baginya merasakan gelar sebagai Juara Dunia.

Bagi Liliyana Natsir, kemenangan saat itu menjadi gelar juara dunia ketiganya.

Dua gelar juara dunia sebelumnya (2005 & 2007) diraih Liliyana Natsir kala berpasangan dengan Nova Widianto.

Sepanjang kariernya, Liliyana Natsir telah mengantongi gelar juara dunia sebanyak empat kali yakni pada tahun 2005, 2007, 2013, dan 2017. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com