KOMPAS.com - Kelompok Kerja dan Satuan Tugas (Pokja dan Satgas) Road to Olympic 2024 yang dibentuk PBSI efektif berjalan mulai 4 Januari 2024.
Pokja dan Satgas Road to Olympic 2024 dibentuk PBSI sebagai respons kegagalan tim bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2022 yang pulang tanpa medali.
Satgas ini juga menjadi upaya PBSI untuk mempertahankan tradisi medali emas bulu tangkis Indonesia di Olimpiade.
"Kami sudah rapat persiapan panjang ya, saya sengaja tidak eskpose dulu karena tahap persiapan untuk apa kami ekspose?" kata Sekjen PBSI, Fadil Imran, yang sekaligus ketua Pokja dan Satgas Road to Olympic 2024.
"Efektif setelah tahun baru, running. Walaupun anak-anak yang akan running to Olympic Paris itu sudah kami lakukan pelatihan, tetapi kami nyatakan start itu mulai pada 4 Januari," ucap Fadil, dilansir dari Antara.
Meski belum dirilis resmi oleh PBSI, Fadil mengungkapkan bahwa Pokja dan Satgas Road to Olympic 2024 akan diisi para peraih medali emas Olimpiade yang bertugas sebagai mentor.
Mereka adalah Taufik Hidayat (emas Olimpiade Athena 2004), Susi Susanti (emas Olimpiade Barcelona 1992), Ricky Subaja (emas Olimpiade Atlanta 1996), Candra Wijaya (emas Olimpiade Sydney 2000), Greysia Polii (emas Olimpiade Tokyo 2020), dan Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir (emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016).
"Ketua pokja-nya saya. Kemudian ada manajer, technical director, supporting team. Kecil, ramping, tetapi kaya fungsi," katanya.
"Di supporting team misalnya ada psikologis, masseur, fisioterapi, gizi, dokter, sport science, analis yang akan memberikan dukungan kepada technical director, yang diisi oleh pelatih dan mentor," ucapnya.
"Mentornya kami ambil dari para Olympian. Contoh, tunggal putra ada Taufik Hidayat, tunggal putri Susi Susanti. Ganda putra ada Ricky dan Candra Wijaya. Di ganda putri ada Greysia Polii. Di ganda campuran ada Owi dan Butet. Di samping itu, ada kepala pelatih dan pelatih sektor," tutur Fadil.
"Ini tidak ada dirangkap, semuanya khusus. Gregoria (Mariska Tunjung) hanya dilatih tim pelatih yang diketuai Indra (Wijaya) dan Herli (Djaenuddin). Ganda putra ya ada Koh Aryono (Miranat)," tambahnya.
Fadil berharap, para legenda bulu tangkis tersebut dapat menyalurkan ilmunya untuk para pemain Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Paris 2024.
"Nah, diharapkan dengan adanya mentor-mentor itu bisa berbagi, bertukar pikiran, bertanya, (selayaknya) menjadi mentor dan menemani pelatih," katanya.
"Taufik Hidayat kan Olympian dan dua kali ikut Olimpiade. Pasti kaya (ilmu dan pengalaman) dia. Tekanan baik dari atmosfer lapangan maupun dari luar lapangan itu semua nanti akan mereka diskusikan," lanjutnya.
"Saya berharap tim ini melambangkan keragaman badminton Indonesia dari semua aspek. Dari klub ada, dari Pemprov ada, dari pengawas ada, dan sebagainya," tambahnya.
Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung 26 Juli-11 Agustus 2024. Cabang olahraga (cabor) bulu tangkis dijadwalkan bergulir mulai 27 Juli-5 Agustus.
Indonesia rajin mempersembahkan medali emas sejak bulu tangkis resmi dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992.
Hanya satu kali tradisi emas bulu tangkis terputus, yakni pada Olimpiade London 2012. Berikut daftar pebulu tangkis Indonesia peraih emas Olimpiade:
Olimpiade Barcelona 1992
Olimpiade Atlanta 1996
Olimpiade Sydney 2000
Olimpiade Athena 2004
Olimpiade Beijing 2008
Olimpiade Rio de Janeiro 2016
Olimpiade Tokyo 2020
https://www.kompas.com/badminton/read/2024/01/05/13011188/pbsi-bentuk-satgas-road-to-olympic-2024-dibantu-legenda-bulu-tangkis