Piala Sudirman 2023, Kala Anthony Ginting Dihantui Keraguan

KOMPAS.com – Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, melihat keraguan Anthony Ginting saat bertanding melawan Shi Yu Qi di Piala Sudirman 2023.

Saat itu, Anthony Ginting melawan Shi Yu Qi dalam babak perempat final beregu campuran Piala Sudirman 2023.

Laga Indonesia vs China dalam jadwal Piala Sudirman 2023 berlangsung di Suzhou Olympic Sports Centre pada Jumat (19/5/2023).

Anthony Ginting sempat memegang keunggulan cukup jauh. Ia memimpin dengan skor 18-13 atas Shi Yu Qi pada gim pertama.

Namun, Anthony Ginting gagal mempertahankan keunggulan sehingga menelan kekalahn dari Shi Yu Qi via skor 20-22.

Selanjutnya, Anthony Ginting kembali kalah 14-21 dari Shi Yu Qi pada gim kedua.

Selepas pertandingan, Irwansyah mengungkapkan bahwa permainan Ginting sejatinya sudah sangat baik pada gim pertama.

Akan tetapi, Irwansyah melihat bahwa pebulu tangkis kelahiran Cimahi tersebut tampak ragu-ragu sehingga dimanfaatkan oleh Shi Yu Qi untuk mendulang poin.

“Saat memimpin 18-13 di gim pertama, pola dan strategi permainan Ginting sebenarnya sudah benar,” kata Irwansyah dalam rilis PBSI yang diterima Kompas.com.

“Permainan di depan, sudah dikuasai. Kecepatan permainan depan mampu ditingkatkan dan itu tak mampu diikuti lawan,” tambaahnya.

“Tetapi, setelah itu, permainan Ginting malah jadi ragu. Sebaliknya lawan malah jadi lebih berani melayani permainan depan,” ungkap dia.

Irwansyah menjelaskan bahwa Shi Yu Qi dapat memahami situasi Anthony Ginting mengalami keraguan.

Menurut Irwansyah, Shi Yu Qi dapat mengambil alih dominasi permainan yang sebelumnya sempat dipegang Ginting.

“Lawan juga semakin yakin dan berganti mampu mengontrol permainan depan. Padahal sebelumnya saat permainan depan bisa mampu dikontrol Ginting, lawan juga sempat bingung,” tutur dia.

“Ketika Ginting kurang siap di permainan depan, permainan lawan jadi berkembang. Lawan malah makin percaya diri,” ungkapnya.

Ginting suka mati sendiri

Lebih lanjut, Irwansyah menilai bahwa Anthony Ginting kerap membuat Shi Yu Qi meraih poin mudah pada gim kedua.

“Gim kedua, saat permainan bisa dikontrol lawan terus, Ginting jadi banyak mati sendiri,” tutur dia.

“Apalagi, Shi Yu Qi itu pemain yang matang. Punya teknik pukulan yang komplet. Selain itu, pukulannya juga tajam, kencang, dan akurat yang susah dikembalikan,” jelasnya.

Irwansyah juga mengungkapkan bahwa kepercayaan diri Shi Yu Qi bertambah seiring menang atas Ginting pada gim pertama.

“Pada gim kedua lawan memang makin percaya diri. Setelah menang di gim pertama, lawan bisa bermain nyaman dan semua tekniknya bisa keluar. Dia makin mengontrol permainan,” katanya.

“Karena Ginting ketinggalan angka yang demikian jauh di gim kedua, lawan bisa lebih nyaman menyerang. Sementara semua pukulan-pukulan Ginting juga mudah tertebak. Dia pun akhirnya tidak bisa bermain normal,” tutur dia