Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terlibat Kasus Pengaturan Skor, 2 Pebulu Tangkis Indonesia Banding

KOMPAS.com - Dua pebulu tangkis Indonesia, Agripinna Prima Rahmanto Putra dan Mia Mawarti, bakal mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait kasus pengaturan skor dan perjudian.

Pada Jumat (8/1/2021), Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menghukum Agri dan Mia dengan sanksi larangan bermain dan denda atas kasus pengaturan skor atau keterlibatan dalam perjudian.

Atas hukuman itu, Agri dan Mia memutuskan untuk menemui pengurus pusat PBSI pada Senin (11/1/2021), untuk mengklarifikasi dan mengurus dokumen banding ke CAS.

Agri dihukum larangan berkecimpung di bulu tangkis selama enam tahun dan denda sebesar 3.000 dolar AS (sekitar Rp42,4 juta).

Hukuman itu diberikan karena Agri dianggap melakukan pengaturan skor saat mengikuti Vietnam Open 2017.

Secara rinci, Agri dituduh bertaruh dengan pebulu tangkis Indonesia lainnya, yakni Hendra Tandjaya, untuk satu pertandingan Vietnam Open 2017.

Terkait tuduhan itu, Agri mengaku hanya akan mentraktir Hendra Tandjaya di restoran cepat saji jika jagoannya menang.

Agri juga mengaku hanya menjadi korban karena Hendra Tandjaya ternyata memasukkan taruhan tersebut ke rekening perjudian online.

"Kesalahan saya adalah karena tidak melaporkan terjadinya perjudian tersebut ke BWF. Namun sebagai pemain, saya pun tidak mengetahui kalau tidak melapor itu adalah melanggar kode etik BWF," kata Agripinna dalam rilis resmi PBSI yang diterima KOMPAS.com.

"Saya pun tidak tahu harus melapor ke siapa, yang saya tahu, pelanggaran etik BWF itu hanya soal perjudian saja," tutur Agripinna menambahkan.

Berbeda dari Agri, Mia dihukum skorsing selama 10 tahun dan denda sebesar 10 ribu dolar AS (sekitar 141,5 juta rupiah).

Hukuman tersebut harus diterima Mia karena dianggap menyetujui dan menerima uang sebesar Rp10 juta dari hasil perjudian, tidak melaporkan perjudian kepada BWF, serta tidak hadir dalam wawancara atau undangan investigasi oleh BWF.

Kasus yang menimpa Mia kali ini juga berhubungan dengan Hendra Tandjaya.

Menurut Mia, uang Rp10 juta yang dia terima dari Hendra adalah hasil kesepakatan untuk uang saku mengikuti kejuaraan.

Mia mengaku juga tidak mengetahui bahwa uang tersebut ternyata hasil perjudian yang dilakukan Hendra.

"Terkait hukuman itu, saya mengajukan banding agar Pengadilan CAS membatalkan keputusan BWF," ujar Mia.

"Lalu dalam hal tuduhan saya menyetujui retired di New Zealand Open 2017 pada partai ganda putri, juga sama sekali tidak benar. Bahkan saya berdebat dengan Hendra di tengah lapangan," kata Mia.

"Saya tidak mau retired tapi Hendra sebagai ofisial meminta ke wasit agar pertandingan dihentikan dengan menyebut saya cedera. Padahal saya tidak cedera," tutur Mia menambahkan.

"Selain itu, BWF tidak pernah melakukan investigasi langsung kepada saya, sehingga saya tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi sesungguhnya," kata Mia lagi.

"Dengan demikian putusan BWF dilakukan secara sepihak tanpa mendengar penjelasan dan pembelaan dari saya sebagai korban," ujar Mia.

Terkait dengan pembelaan Mia dan Agri, Sekretaris Jenderal PBSI, Eddy Sukarno, memastikan federasi akan membantu.

"Karena mereka masih sebagai warga PBSI, maka ketika mereka meminta bantuan dan perlindungan, tentu kita bantu dan dampingi," ucap Eddy, saat menerima para pemain yang terlibat kasus pengaturan skor.

Selain Agri dan Mia, terdapat enam pebulu tangkis Indonesia lainnya yang juga dihukum skorsing dan denda dari BWF atas kasus perjudian dan atau pengaturan skor.

Enam pemain itu adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Afni Fadilah, Putri Sekartaji, dan Aditya Dwiantoro.

Dari delapan pemain itu, Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, dan Androw Yunanto, mendapat hukuman paling berat, yakni skorsing seumur hidup.

Di sisi lain, lima pemain lainnya dijatuhi hukuman skorsing antara enam sampai 12 bulan hingga denda dengan jumlah terbesar adalah 12 ribu dolar AS.

Terkait banding ke CAS, pihak BWF dalam keterangannya tetap memberikan hak kepada para pemain.

BWF memberikan batas waktu selama 21 hari terhitung sejak hukuman dijatuhkan, untuk para pemain mengajukan banding ke CAS.

https://www.kompas.com/badminton/read/2021/01/11/21100098/terlibat-kasus-pengaturan-skor-2-pebulu-tangkis-indonesia-banding

Terkini Lainnya

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Sports
Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke