Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal All England, Turnamen Bulu Tangkis Tertua di Dunia

Awalnya, turnamen ini sempat diragukan bisa terlaksana lantaran wabah virus corona yang tengah menghantam sebagian besar belahan bumi ini, termasuk Eropa.

Di tengah kekhawatiran tersebut, Federasi Bulu Tangkis Inggris memastikan bahwa All England 2020 akan terlaksana sesuai jadwal. Pengumuman itu dikeluarkan setelah mereka berkonsultasi dengan pemerintah setempat.

"Sampai saat ini, kami tetap memantau perkembangan virus corona. Tetapi, menurut arahan pemerintah, All England Open 2020 tetap bisa diselenggarakan sesuai jadwal," kata Ketua Federasi Badminton Inggris, Adrian Christy.

"Kami akan terus menerapkan langkah untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona ke pemain, pejabat, pelatih, relawan, dan penggemar yang akan hadir di All England Open 2020."

Andai batal terlaksana seperti yang terjadi pada German Open 2020, tentu saja menimbulkan kekecewaan yang mendalam, bukan cuma bagi para penggemar bulu tangkis tetapi juga para pemain.

Apalagi, All England 2020 merupakan turnamen terakhir dalam kalender BWF untuk pengumpulan poin Olimpiade Tokyo 2020.

Tahun lalu, Indonesia menyabet satu gelar turnamen ini. Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan naik podium nomor satu.

Tentang All England

All England merupakan turnamen bulu tangkis tertua di dunia dan setiap tahun diadakan di Inggris.

Sejak BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) memperkenalkan sistem grade, All England masuk level Superseries pada 2007. Kemudian, levelnya naik lagi menjadi Superseries Premier pada 2011 dan kini dikenal dengan level Super 1.000.

Sebelum muncul All England, awalnya ada sebuah turnamen terbuka di Guildford, Inggris, pada 1898.

Nah, kesuksesan event tersebut membuka jalan untuk edisi pertama All England yang diadakan di HQ London Scottish Regiment Drill Hall, Buckingham Gate, 4 April 1899.

Pada edisi perdana ini, All England hanya menggunakan format ganda (ganda putra, ganda putri dan ganda campuran). Format tunggal mulai digunakan pada edisi kedua dan seterusnya hingga kini.

Saking bergengsinya, All England disebut-sebut sebagai Kejuaraan Dunia tidak resmi. Predikat tersebut (Kejuaraan Dunia tak resmi) luntur setelah Federasi Bulu Tangkis Dunia, BWF, secara resmi meluncurkan World Championships pada 1977.

Dalam perjalanannya, All England sempat berhenti dua kali akibat perang yang melanda dunia.

All England tak bergulir dari 1915 hingga 1919 karena Perang Dunia I. Kemudian, event ini pun gagal digelar pada 1940-1946 akibat Perang Dunia II.

Sepanjang perjalanannya, All England sudah menggunakan delapan venue, termasuk Birmingham Arena, yang dipakai sejak 1994 hingga sekarang.

Berikut ini delapan venue yang pernah dipakai untuk All England:

1. HQ London Scottish Regiment Drill Hall, Buckingham Gate (1899 hingga 1901)
2. Crystal Palace, Sydenham, Hill (1902)
3. London Rifle Brigades City Headquarters, Bunhill Hill, London (1903 hingga 1909)
4. The Royal Horticultural Hall, Vincent Square, London (1910 hingga 1939)
5. Haringay Arena, London (1947 hingga 1949)
6. Empress Hall, Earls Court, London (1950 hingga 1956)
7. Wembley Arena, London (1957 hingga 1993)
8. Barclaycard Arena (bekas National Indoor Arena), Birmingham (1994 hingga sekarang)

https://www.kompas.com/badminton/read/2020/03/09/07100098/mengenal-all-england-turnamen-bulu-tangkis-tertua-di-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke