KOMPAS.com - Kelebihan berat badan dan obesitas adalah kondisi di mana tubuh seseorang memiliki timbunan lemak yang berlebihan.
Obesitas merupakan penyakit kompleks kronis yang ditandai dengan timbunan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
Menurut WHO, obesitas dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan reproduksi, serta meningkatkan risiko kanker tertentu.
Baca juga: Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya
Kondisi obesitas dan kelebihan berat badan dapat dialami oleh siapapun termasuk anak-anak dan orang dewasa.
Namun, kedua kondisi tersebut akan bervariasi menurut usia dan jenis kelamin pada bayi, anak-anak, dan remaja.
Kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak merupakan salah satu kondisi yang cukup berisiko bagi kesehatan anak-anak dalam jangka panjang dan pendek.
Baca juga: 5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan
WHO mendefinisikan obesitas bagi orang dewasa adalah ketika Indeks massa tubuh (BMI) lebih besar atau sama dengan 30, dan kelebihan berat badan jika BMI lebih besar atau sama dengan 25.
Indeks massa tubuh merupakan perkiraan lemak tubuh yang didasarkan pada tinggi dan berat badan.
Lalu, bagaimana dengan anak-anak?
Bagi anak-anak, usia perlu dipertimbangkan ketika mendefinisikan kelebihan berat badan dan obesitas.
Baca juga: Daftar Negara dengan Tingkat Obesitas Tertinggi Dunia 2024, Ada Indonesia?
Untuk anak di bawah usia 5 tahun, obesitas adalah ketika skor “berat badan per tinggi badan” lebih besar dari 3 standar deviasi di atas median Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Sedangkan kelebihan berat badan adalah ketika “berat badan per tinggi badan” lebih besar dari 2 standar deviasi di atas median Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Sementara untuk anak berusia antara 5–19 tahun, obesitas adalah ketika BMI-untuk-usia lebih besar dari 2 standar deviasi di atas median Referensi Pertumbuhan WHO.
Kemudian kelebihan berat badan adalah ketika BMI-untuk-usia lebih besar dari 1 standar deviasi di atas median Referensi Pertumbuhan WHO.
Baca juga: 7 Manfaat Jalan Kaki, Turunkan Risiko Obesitas dan Penyakit Jantung