Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Anjlok di Stasiun Bandung, Ini Kata KCIC dan KAI

Kompas.com - 10/11/2023, 13:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto dengan narasi yang menyebut KA Feeder Kereta Cepat Whoosh anjlok di Stasiun Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

Foto itu diunggah oleh akun Instagram @jalur5 pada Jumat (10/11/2023).

Dalam foto, tampak KA Feeder berwarna hijau mengalami anjlok di antara percabangan rel. Di sekelilingnya, terlihat sejumlah petugas dari KAI.

Pengunggah menulis, KA Feeder tersebut anjlok di Stasiun Bandung pada Jumat pukul 07.25 WIB.

"Hari Jumat (10/11) terjadi anjlokan KRDE INKA ME204 feeder Kereta Cepat Whoosh (Padalarang - Bandung Hall) di wesel emplasemen Stasiun Bandung Hall. Insiden terjadi pagi ini jam 07.25 WIB saat proses langsir KA 7472," tulis pengunggah dalam keterangan.

Hingga Jumat siang, unggahan tersebut sudah disukai 1.438 dan mendapat puluhan komentar warganet.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jalur5 Community (@jalur5)

Lantas, bagaimana kejadiannya?

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Feeder Kereta Cepat Whoosh, Jadi 36 Perjalanan Tiap Hari


Penjelasan KCIC dan KAI

GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Eva Chairunisa membenarkan informasi dalam unggahan tersebut.

Dia mengatakan, KA Feeder yang anjlok itu sedang tidak dalam pengoperasian.

KA Feeder kereta cepat tidak ada kendala,” ungkap Eva kepada Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Sementara itu, Manajer Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengatakan, KA Feeder tersebut anjlok saat sedang menuju depo lokomotif Bandung.

“Pada pukul 07.27 WIB tadi, rangkaian KA Feeder mengalami anjlokan sebanyak 2 as roda saat proses langsir menuju Depo Lokomotif Bandung dari jalur 7 Stasiun Bandung,” kata Mahendro kepada Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Menurutnya, rangkaian KA Feeder itu tidak sedang membawa penumpang saat kejadian.

Kejadian tersebut juga tidak mengganggu pelayanan penumpang maupun perjalanan KA Feeder.

“Semua KA berjalan normal baik itu KA Feeder maupun KA Jarak Jauh karena anjlokan berada di antara jalur 7 dan 8 di mana jalur tersebut khusus untuk jalur menuju depo lokomotif,” ujar Mahendro.

“Saat ini proses penanganan telah selesai pada pukul 09.10 WIB atau penanganannya kurang lebih 45 menit,” imbuhnya.

Baca juga: Tarif, Rute, dan Jadwal Bus Damri Stasiun Whoosh Tegalluar-Stasiun KA Bandung PP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com