Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Takut di Ruangan Sempit? Kenali Penyebab dan Cara Sembuhkan Claustrophobia

Kompas.com - 18/07/2023, 10:00 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang akan merasa takut ketika berada di ruangan sempit dan tertutup.

Berdasarkan data National Center for Biotechnology Information (NCBI), sekitar 12,5 persen populasi di Amerika Serikat memiliki ketakutan terhadap ruang sempit.

Lalu, di Inggris, diperkirakan sekitar 10 persen populasi telah dipengaruhi oleh gangguan kecemasan yang kemudian dikenal dengan claustrophobia tersebut.

Baca juga: Ramai soal Penderita Rabies Disebut Takut Air, Benarkah?

Apa itu Claustrophobia?

Dilansir dari WebMD, claustrophobia merupakan gangguan kecemasan yang menyebabkan rasa takut terhadap ruang tertutup.

Claustrophobia disebut sebagai salah satu jenis fobia atau ketakutan yang menyebabkan gangguan signifikan pada kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Diketahui bahwa fobia terbagi menjadi beberapa kategori, salah satunya fobia spesifik.

Baca juga: Viral Utas soal Predator Fetish Kain Jarik, Ini Tanggapan Unair


Baca juga: 7 Fobia Paling Aneh di Dunia, Takut terhadap Pisang hingga Pakaian

Adapun claustrophobia termasuk dalam kategori fobia spesifik, di mana seseorang akan merasa takut jika berada di ruangan tertutup.

Beberapa ruangan tertutup yang bisa menjadi pemicu claustrophobia adalah ruang bawah tanah, terowongan, lift, mesin MRI, kereta bawah tanah, mobil, hingga pesawat.

National Health Service (NHS) menulis, jika Anda merasa cemas dalam enam bulan terakhir karena berada di ruang tertutup atau tempat ramai, atau Anda menghindari situasi tersebut karena alasan ini, kemungkinan besar Anda telah dipengaruhi claustrophobia.

Baca juga: Ramai soal Takut Berbicara di Depan Umum Disebut Glossophobia, Fobia Apa Itu?

Penyebab claustrophobia

Ilustrasi takut naik pesawat dan mengalami panic attackfreepik Ilustrasi takut naik pesawat dan mengalami panic attack

Psikolog dan Dosen Psikologi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardji menjelaskan, claustrophobia dapat terjadi karena adanya trigger atau pemicu dari situasi tertentu.

"Misal dipicu oleh berbagai situasi, seperti berada di dalam ruangan tertutup dan banyak orang, naik pesawat terbang atau mobil kecil, menjalani MRI atau CT Scan, melewati terowongan, dan lain sebagainya," kata Ratna kepada Kompas.com, baru-baru ini.

"Ketika berada di situasi tersebut, pengidapnya akan mengalami gangguan cemas hingga serangan panik seketika," sambungnya.

Selain itu, menurutnya, claustrophobia bisa terjadi karena peristiwa traumatik yang dialami seseorang. Semisal, pernah terjebak di dalam lift.

"Tapi kalau misal yang menjadi korban bisa disembuhkan, itu memungkinkan timbulnya peristiwa traumatik," kata dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com