Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dua Remaja Nekat Habisi Pensiunan TNI di Ponorogo Jatim...

Kompas.com - 11/07/2023, 19:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang pensiunan tentara di Ponorogo, Jawa Timur bernama Sumiran dibunuh oleh dua remaja di sebuah kontrakan.

Jasad Sumiran ditemukan terbungkus karpet di bawah jembatan ruas Tol Ngawi-Solo Kilometer 557, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Jasad warga Kecamatan Parang, Magetan, Jawa Timur itu ditemukan pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca juga: 5 Fakta Penemuan Dua Jasad Wanita Dicor di Bekasi

Lantas, apa motif pelaku membunuh Sumiran?

Kronologi dan motif pembunuhan

Salah satu pelaku berinisial JRP (21) mengatakan, dirinya dan AAF (16) merantau ke Ponorogo, Jawa Timur dari Kabupaten Maringin, Jambi.

JRP mengaku, mereka merantau berniat untuk mencari pekerjaan namun tidak kunjung dapat.

“Saya dan AAF menyesal sudah menghilangkan nyawa Pak Sumiran,” ujar JRP dilansir dari Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

JRP mengatakan, mereka sengaja memilih Ponorogo karena AAF memiliki keluarga di Ponorogo.

“Karena AAF kan ada keluarga di Ponorogo biar saya bisa nginap di tempat AAF seandainya tidak bisa makan bisa numpang di AAF atau keluarga AAF,” kata dia.

Baca juga: Kisah Pengambilan Jasad 7 Pahlawan Revolusi di Sumur Lubang Buaya


Setelah sepekan di Ponorogo dan tak kunjung mendapatkan pekerjaan, JRP pun berkenalan dengan korban.

JRP dan Sumiran diketahui berkenalan melalui media sosial untuk mendapatkan pekerjaan.

“Dibuka medsos cari loker (lowongan kerja) angkringan, sudah beberapa orang saya chat tapi ga respons, jadi langsung ketemu nomor telepon, di-inbox loker, katanya masih (ada lowongan kerja),” ceritanya.

Mereka pu bertemu dan korban sepakat untuk memberikan pekerjaan. Namun, pekerjaan itu tidak kunjung mendapat kepastian.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jasad Stalin Dipindahkan dari Makam Lenin

Sampai pada malam kejadian, keduanya membunuh Sumiran karena tak segera memberikan pekerjaan yang dijanjikan.

“Kecewa, dijanjikan pekerjaan tapi nanti-nanti,” tuturnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com