Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bayi 38 Hari Meninggal Disebut Kaget Dengar Suara Petasan

Kompas.com - 29/04/2023, 12:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bayi berusia 38 hari berinisial N di Gresik, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia diduga karena kaget mendengar suara petasan.

Bayi tersebut berasal dari Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur. Ia meninggal pada Kamis (27/4/2023) lalu.

Orangtua bayi N, Nur Hasyim (35) dan Nur Faizah (28), mengatakan bahwa buah hatinya sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Namun, nyawa bayi N tidak dapat diselamatkan karena menurut dokter mengalami penggumpalan darah di bagian otak dan terdapat pembuluh darah yang pecah.

Berikut sederet fakta bayi di Gresik meninggal diduga karena kaget mendengar suara petasan.

Baca juga: Kronologi Bayi 38 Hari Meninggal Dunia Usai Mendengar Suara Petasan Saat Lebaran

1. Dengar suara petasan saat Idul Fitri

Sebelum meninggal, bayi N berada di rumah bersama keluarganya ketika malam hari raya Idul Fitri pada Sabtu (22/4/2023) lalu.

Kemudian, salah satu tetangga berinisial T menghidupkan petasan yang membuat bayi N kaget karena mendengar suara letusan.

Lokasi tetangga menyulut petasan dan rumah bayi N hanya berjarak dua rumah di gang barat Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik.

Suara petasan yang sangat keras membuat bayi N langsung kejang.

“Mata sebelah kanan tidak bisa melek. Sama lidahnya ke atas tidak bisa dikasih minum,” kata bibi bayi N, Nufus, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Bayi Umur 38 Hari di Gresik Meninggal Diduga Kaget Dengar Petasan, Sempat Kejang dan Koma

2. Bayi dilarikan ke RS

Melihat bayi N dalam kondisi kejang, keluarga segera membawanya ke puskesmas. Namun saat sampai puskesmas, pelayanannya ternyata sudah tutup.

Bayi N kemudian ditangani oleh bidan untuk selanjutnya dirujuk ke rumah sakit lantaran kondisinya yang parah.

Ia sempat dibawa ke RS Denisa di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Gresik dan mendapat penambahan trombosit.

Tetapi, RS Denisa menyarankan supaya keluarga bayi N untuk membawanya ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang memiliki peralatan medis lebih lengkap.

“Namun, keluarga berpikiran mungkin penuh setelah Hari Raya. Makanya dibawa ke RS Muhammadiyah Lamongan,” ujar Nufus.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Petasan Berbahaya untuk Kesehatan

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com