Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menerawang Babak 8 Besar Piala Dunia 2022

Kompas.com - 09/12/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIMNAS yang lolos ke babak delapan besar Piala Dunia 2022 terdiri dari lima negara Eropa, dua negara Amerika Selatan, beserta satu negara Afrika.

Berdasar rekam jejak pernah menjadi juara dunia, posisi pertama kemungkinan menjadi juara dunia diduduki oleh Brasil serta posisi kedua dipegang Argentina dan Perancis masing-masing dua kali juara dunia.

Sementara posisi ke tiga dipegang oleh Inggris yang sekali juara dunia.

Yang belum pernah menjadi juara dunia seperti Maroko, Portugal, Kroasia, dan Belanda berjejal di posisi ke empat.

Entah diatur seperti sepakbola gajah di Lampung atau tidak diatur, fakta membuktikan bahwa pada babak delapan besar, dua negara Amerika Selatan yang merupakan musuh bebuyutan belum saling berhadapan untuk berduel maut.

Pada Jumat 9 Desember 2022, Brasil berhadapan dengan Kroasia, sementara Argentina berhadapan dengan Belanda yang berarti dua timnas Amerika Selatan berhadapan dengan dua timnas Eropa.

Berdasar rekam jejak juara dunia, dua timnas Amerika Selatan lebih unggul di atas kertas ketimbang dua timnas Eropa.

Sementara pada Sabtu 10 Desember 2022, Maroko berhadapan dengan Portugal serta Prancis berhadapan dengan Inggris.

Di atas kertas Portugal lebih unggul ketimbang Maroko, sementara Perancis dan Inggris pada hakikatnya sama kuat meski sebagai juara dunia skor Perancis - Inggris adalah dua kali lawan satu kali juara dunia.

Namun di tengah suasana ketidak-pastian Piala Dunia 2022 sudah dapat dipastikan Brasil dan Argentina tidak akan berhadapan pada babak final.

Jika pada babak delapan besar kedua timnas Amerika Selatan yang secara geografis bertetangga namun beda bahasa nasional itu berhasil mengalahkan lawan masing-masing, maka Brasil harus berhadapan dengan Argentina pada babak empat besar sehingga mustahil mereka berdua akan saling berhadapan di final Piala Dunia 2022.

Secara andaikatamologis sudah dapat dipastikan bahwa baik Brasil maupun Argentina terpaksa harus pulang kandang andai kata Kroasia mengalahkan Brasil dan Belanda mengalahkan Argentina pada babak delapan besar.

Berarti yang maju ke babak semi final adalah Kroasia dan Belanda sebelum bertarung untuk menentukan siapa berhak maju ke final.

Tentu saja segenap konstelasi serba andaikatamologis itu langsung buyar andaikata Brasil dikalahkan oleh Kroasia tetapi Argentina mengalahkan Belanda atau andaikata Brasil
mengalahkan Krosia tetapi Argentina dikalahkan oleh Belanda

Ketidak-pastian yang sama rumit dengan Brasil, Argentina, Kroasia, Belanda juga merundung Maroko, Portugal, Perancis, Inggris maka juga belum bisa dipastikan siapa lawan siapa di semi final untuk maju ke final berhadapan dengan siapa di antara Brasil, Argentina, Kroasia, Belanda.

Menarik adalah kenyataan bahwa secara geografis Maroko bertetangga dengan Portugal dipisahkan selat Gibraltar. Sementara Inggris bertetangga dengan Perancis dipisahkan selat Dover serta Argentina dan Brasil bertetangga dengan Argentina pada daratan yang sama namun dipisahkan oleh kawasan air terjun Iguasu .

Tidak kalah menarik adalah suasana ketidak-pastian Piala Dunia 2022 dapat dipastikan telah berhasil menjengkelkan bahkan memusingkan para petaruh sepakbola yang secara bingungologis sangat kesulitan dalam mengambil keputusan untuk bertaruh tentang siapa akan menang serta siapa akan kalah.

Mohon dimengerti untuk dimaafkan bahwa kebingungan itu juga saya derita tatkala menulis naskah yang rumit ini sehingga saya yang dari sononya sudah rawan keliru ini makin rawan keliru dalam menulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com