Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebaran 14 Provinsi yang Miliki Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius

Kompas.com - 14/10/2022, 14:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendata 131 anak menderita gangguan ginjal akut sejak Januari 2022.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (13/10/2022), data tersebut dikumpulkan dari cabang IDAI di 14 provinsi di Indonesia.

Dengan kata lain, sudah ada 14 provinsi yang memiliki kasus gangguan ginjal akut tersebut.

Baca juga: IDAI: 131 Anak Alami Gagal Ginjal Akut, Apa Penyebab dan Gejalanya?


Berikut sebaran 14 provinsi yang memiliki kasus gangguan ginjal akut:

14 provinsi miliki gangguan ginjal akut

Ilustrasi ginjalShutterstock Ilustrasi ginjal

  1. Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
  2. Jawa Barat (Jabar)
  3. Jawa Tengah (Jateng)
  4. Banten
  5. Bali
  6. Kalimantan Timur (Kaltim)
  7. Kalimantan Selatan (Kalsel)
  8. Sulawesi Selatan (Sulsel)
  9. Aceh
  10. Sumatera Barat (Sumbar)
  11. Jambi
  12. Kepulauan Riau (Kepri)
  13. Papua Barat
  14. Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Apa Itu Etilen Glikol? Diduga Jadi Pemicu Gangguan Ginjal Akut Misterius

Gejala gangguan ginjal akut

Gejala keracunan etilon glikol yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan gagal ginjal akut.Shutterstock/Emily frost Gejala keracunan etilon glikol yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan gagal ginjal akut.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (12/10/2022), terdapat beberapa gejala yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius.

Hal itu dikatakan Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati.

Berikut gejala gangguan ginjal akut:

  • Batuk
  • Pilek
  • Diare
  • Muntah
  • Demam
  • Tidak bisa buang air kecil.

Adapun gejala gangguan ginjal akut tidak berat seperti gejala yang ditemukan pada umumnya.

Secara umum, gangguan ginjal akut merupakan efek lanjut dari kekurangan atau kehilangan cairan dalam waktu singkat pada anak-anak.

Penyebab kekurangan cairan berupa diare yang diikuti dengan dehidrasi, yang menyebabkan kekurangan cairan hebat dan menimbulkan perdarahan parah.

Baca juga: IDAI Ungkap 5 Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Apa Saja?

Apa penyebab gangguan ginjal akut?

Diberitakan Antara, Selasa (11/10/2022), gangguan ginjal akut misterius hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.

Mengingat IDAI masih mendalami akar masalah penyakit tersebut, orangtua diimbau waspada bila gejala spesifik muncul.

Sementara itu, Eka mengatakan, dokter anak melakukan berbagai intervensi seperti terapi obat atau cairan agar urine kembali diproduksi pada beberapa kasus pasien yang ketika datang ke rumah sakit dalam kondisi tidak memproduksi urine.

"Untuk pasien yang seperti ini, artinya kami hanya memberikan pengobatan konservatif tanpa terapi cuci darah," ujar dia.

Namun, untuk pasien yang tetap tidak memproduksi urine setelah diberikan obat, maka tindakan cuci darah diperlukan seperti hemodialisis, dialisis peritoneal (cuci darah lewat perut), ataupun metode lain yang lebih canggih dan kontinu.

Selain itu, dokter juga melakukan transfusi tukar plasma (plasma exchange).

Sumber: Kompas.com dan Antara (Penulis: Fika Nurul Ulya, Rizka Khaerunnisa | Editor: Bagus Santosa, Desi Purnamawati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

Tren
Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Tren
Menko PMK Usul Korban Judi Online Jadi Penerima Bansos, Apa Alasannya?

Menko PMK Usul Korban Judi Online Jadi Penerima Bansos, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com