Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citayam Fashion Week dan Dampak-dampak yang Ditimbulkannya...

Kompas.com - 24/07/2022, 20:51 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Citayam Fashion Week (CFW) akhir-akhir ini terus menjadi bahan perbincangan, pusat perhatian, dan obyek perdebatan masyarakat luas.

Pasalnya, puluhan remaja dari berbagai wilayah di pinggiran Jakarta bahkan daerah lain berkumpul di sana, adu gaya berpakaian, dan berlenggak-lenggok bak model kenamaan melintasi zebra cross di tengah jalan raya kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Ada yang menganggap hal itu sebagai kegiatan positif, karena menonjolkan kreativitas dalam memadu-padankan pakaian dan menghidupkan usaha yang ada di sekitar lokasi.

Namun, tak sedikit yang menganggapnya sebagai hal negatif, selain mengganggu aktivitas jalan raya, kegiatan tersebut juga dinilai berpotensi membuka peluang tindak kriminal, dan sebagainya.

Baca juga: Aksi Jajaran Pejabat di Citayam Fashion Week, Ada Anies hingga Ridwan Kamil

Mereka ini dikenal sebagai anak-anak SCBD, anak-anak yang kerap nongkrong di kawasan perkantoran elit di jantung ibu kota, Jakarta.

Bukan Sudirman Central Business District, mereka mewakili kelompok Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok.

Di antara banyaknya remaja yang ada di sana, beberapa di antaranya bahkan memiliki ketenaran dan dijuluki sebagai "penguasa SCBD". MIsalnya Jeje, Roy, Bonge, Kurma, dan lain-lain.

Gaya pakaian mereka yang nyentrik seolah-olah menduplikasi gaya berpakaian orang-orang kantoran di SCBD yang terkenal dengan gaya busana yang fancy.

Baca juga: Analisis Sosial Fenomena Remaja SCBD, Apa yang Terjadi?

Asal mula Citayam Fashion Week

Roy (Citayam), Mami (Tanah Abang), dan Oman (Tanah Abang) memanfaatkan zebra cross untuk ajang unjuk pakaian di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022).  Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Roy (Citayam), Mami (Tanah Abang), dan Oman (Tanah Abang) memanfaatkan zebra cross untuk ajang unjuk pakaian di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

Aksi para remaja yang memamerkan cara berpakaiannya di zebra cross ini kemudian ramai dijuluki sebagai Citayam Fashion Week.

Nama ini sendiri berangkat dari kegiatan serupa yang sudah ada, sebelumnya seperti Jakarta Fashion Week (JFW), Paris Fashion Week (PFW).

Mengapa Citayam?

Menurut Inisiator Citayam Fashion Week, Abdul Sofi Allail, asal mula penamaan ini berangkat dari banyaknya remaja di sana yang berasal dari Citayam, Kabupaten Bogor.

"Awal mula kemungkinan orang-orang di sini didominasi dari daerah Citayam. Jadi kebanyakan orang-orang di luar Sudirman nyebutnya 'Citayam Fashion Week' karena pada pakai outfit yang keren gitu," kata pria yang akrab disapa El itu, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Mengenal SCBD dan Fenomena Citayam Fashion Week

Dampak Citayam Fashion Week

Ada banyak dampak yang ditimbulkan dari perkumpulan remaja ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com