Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pesona Yen Ing Tawang Ono Lintang

Kompas.com - 27/02/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU di antara sekian banyak lagu yang paling menggetar sukma saya adalah Yen Ing Tawang Ono Lintang.

Anjar Any

Yen Ing Tawang Ono Lintang merupakan gubahan sang mahapujangga musik, Anjar Any.

Kebetulan saya beruntung sempat berjumpa dengan Pak Anjar Any sebelum beliau meninggalkan dunia fana ini.

Beliau bermurah hati berkisah tentang mahalagu mahaindah mahakarya yang diungkap sebagai ungkapan kerinduan terhadap kelahiran seorang anak perempuan.

Syair lagu ditulis dalam bahasa Jawa secara sangat puitis dengan menggunakan kaidah-kaidah sastra Jawa langitan.

Di dalam naskah sederhana terbatas ruang ini saya membatasi diri untuk sedikit mengulas hanya bagian pertama Yen Ing Tawang Ono Lintang saja, yaitu:

Yen ing tawang ono lintang, cah ayu
Aku ngenteni tekamu
Marang mego ing angkoso, ni mas
Sun takoke pawartamu

Melodi

Tak kalah penuh pesona adalah melodi Yen Ing Tawang On Lintang yang sedemikian indah membelai sukma dengan sentuhan-sentuhan estetikal untaian nada dan irama melukiskan keindahan langit alam semesta bertabur gemerlap bintang sebagai metafora keindahan harapan manusia.

Lagu yang ditulis dalam pancanada slendro berawal dengan nada urutan ke tiga bergerak ke atas ke nada urutan ke empat kemudian ke lima sebelum kembali ke empat dan ke tiga meluncur mak glender ke bawah ke satu lalu tujuh lalu ke lima.

Bait awal melodi bergerak di dalam kurun interval oktaf sebelum berhenti sejenak untuk lanjut ke motif cengkokan 4-3-4.

Setelah koma, maka melodi melompat satu oktaf sebelum bergerak ke nada ke 5 lalu langsung kembali ke 4 yang berulang pada 4 lalu berakhir dengan untaian 3-1-4-3 kemudian menyusul bait ke dua yang menyelipkan sebuah nada di luar pancanada slendro, yaitu 6 yang kerap dijumlai pada pancanada Sunda di dalam untaian 3-4-3-1-7-6-1-7 sebelum cengkokan 5-3-4 disela interval tritonus menuju nada ke 7 sebelum sejenak naik ke 1 lalu balik ke 7 untuk loncat ke bawah menjadi kalimat 5-4-3-4 sebelum mendarat pada 5 pada bagian pertama. (Pada bagian ke dua apendiks 5-4-3 lompat kuart ke 7 dan berakhir di nada ke 1 sebelum masuk ke kawasan refrain).

Cengkok

Perlu senantiasa disadari bahwa beda dari saptanada diatonikal maka setiap nada pada pancanada slendro terlepas dari urutan memiliki posisi dan peran setara satu dengan empat lainnya.

Saya tak pernah henti merasa terpesona bahkan tersihir kejeniusan Anjar Any dalam mencipta Yen Ing Tawang Ono Lintang tanpa banding di jagad raya mau pun jagad cilik ini.

Namun yang terkesan benar-benar hanya bisa dilakukan oleh seorang mahapujangga seni-musik melebur seni-sastra Jawa adalah motif cengkokan yang memang hanya bisa ditemukan di peradaban seni musik Jawa nan adiluhur seperti pada 4-3-4 yang menyatu dengan teks “cah ayu” serta pada 5-3-4 yang melebur dengan teks “ni mas”.

Segenap aura pesona keindahan itu membuat saya -- mohon dimaafkan jika terkesan lebay -- benar-benar baper sehingga merasakan nikmatnya makna kalimat metafota ekspresif onomatopeais khas bahasa Jawa, yaitu “sumedhot rasa ning ati” berlanjut dengan godaan kalimat ilustratif astronomis “lintang-lintang ngiwi-ngiwi”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Tren
Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com