Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pesan WhatsApp Hadiah Undian Akan Ditransfer Bank Indonesia

Kompas.com - 09/09/2021, 07:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar pesan yang menyebutkan ada undian berhadiah uang yang akan ditransfer oleh Bank Indonesia.

Dalam pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp itu, si pengirim memberitahukan kepada penerima bahwa ia perlu mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi untuk mencairkan hadiahnya.

Saat dikonfirmasi, Bank Indonesia menyatakan tidak pernah melakukan aktivitas transfer undian berhadiah seperti dalam pesan yang beredar.

Masyarakat diminta berhati-hati terhadap modus seperti ini yang diindikasi sebagai penipuan.

Narasi yang beredar

Berdasarkan informasi yang diterima Tim Cek Fakta, sejumlah orang menerima pesan mengenai undian berhadiah yang akan ditransferkan dana melalui Bank Indonesia.

Salah satu format pesan yang dikirimkan oleh oknum tertentu adalah sebagai berikut.

"Kami dari pihak Bank Indonesia menyampaikan kami sudah proses rekening anda di komputer silakan diselesaikan biaya administrasi transger hadiah Anda yang tertera di komputer Bank Indonesia sebagai kewajiban Anda senilai Rp.5.750.000 setelah pemilik hadiah sudah menyelesaikan biaya administrasi silakan di informasikan foto bukti transfernya melalui via WhatsApp dan kami langsung proses Hadiah Anda secara otomatis terinput masuk di rekening anda senilai Rp 181.000.000 yang sudah diakumulasikan sesuai dengan pengeluaran pemenang dan pemenang yang sudah mengeluarkan biaya administrasi mohon jangan dikhawatirkan karena semuanya tergantikan kembali semuanya bersifat sementara".

Tangkapan layar pesan soal pengumuman pemenang hadiah undian yang disebut akan ditransfer oleh Bank Indonesia.WhatsApp Tangkapan layar pesan soal pengumuman pemenang hadiah undian yang disebut akan ditransfer oleh Bank Indonesia.
Selain itu, ada juga beberapa pesan yang melampirkan foto bukti transaksi transfer melalui struk atm.

Konfirmasi Kompas.com

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan bahwa pesan tersebut adalah hoaks, bukan dari Bank Indonesia.

"Enggak ada, penipuan itu," ujar Erwin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Ia menjelaskan, pihak Bank Indonesia tidak pernah mengadakan undian berhadiah.

"Seingat aku sih enggak pernah ada undian," lanjut dia.

Adapun informasi mengenai pesan penipuan yang mengatasnamakan Bank Indonesia beredar pada Agustus-September 2021.

Umumnya, pesan tersebut diterima oleh masyarakat dan mereka melaporkan kejadian tersebut melalui contact center BI.

Selain itu, pihak Bank Indonesia juga memberikan informasi kewaspadaan mengenai pesan soal menang undian di akun resmi Facebook Bank Indonesia.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com