Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Makan Mi Instan Setiap Hari

Kompas.com - Diperbarui 27/08/2021, 18:25 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Mi instan memang makanan yang enak dan mudah disajikan. Namun makan mi instan terlalu sering juga berbahaya bagi kesehatan.

Sebungkus mi instan yang dilengkapi bumbu bubuk, minyak, serta bahan pelengkap lain ini dimasak dengan mudah, yaitu dengan merebus mi kemudian menambahkan bumbu.

Sementara mi instan terbuat dari tepung yang dibentuk kemudian diawetkan.

Namun dibalik kelezatan mi instan, terdapat risiko yang mengintai jika terlalu sering mengonsumsi mi instan.

Melansir Kompas.com dari Healthline, terdapat beberapa bahaya mi instan bagi kesehatan.

1. Mengandung pengawet

Seperti diketahui, mi instan sering menambahkan bahan pengawet. Meskipun tidak berbahaya dan boleh dikonsumsi, namun bahan pengawet juga berisiko kesehatan jika dikonsumi berlebihan.

Selain itu, sebuah studi juga menyebutkan terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet meningkatkan risiko terkena kanker.

Baca juga: Hati-hati, Ini Bahaya Mi Instan bagi Kesehatan

2. Rendah protein dan serat

Mi instan mengandung serat dan protein yang rendah. Padahal, serat dan protein adalah dua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, serat dan protein bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.

Oleh karena itu, seseorang yang memakan mi biasanya memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak karena merasa tidak kenyang atau lebih cepat lapar.
Ini bisa memicu seseorang mengalami kenaikan berat badan.

3. Mengandung MSG

MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat yaitu bahan tambahan pangan yang aman dikonsumsi dengan pemakaian secukupnya dan tidak menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.

Kandungan zat dalam Bahan Tambahan Pangan Penyedap Rasa (MSG) ada 3 yaitu:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Catat, Ini 10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Hati

Catat, Ini 10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Hati

Tren
Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Tren
5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com