Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menghargai Keikhlasan Presiden Jokowi

Kompas.com - 18/12/2020, 13:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA terharu atas keikhlasan Presiden Joko Widodo yang berkenan merelakan diri pribadi untuk menjadi warga Indonesia pertama ikhlas disuntik vaksin Corona.

Baca juga: Jokowi Akan Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19

Mulia

Niat keikhlasan beliau sangat mulia yaitu demi membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa vaksin Corona aman. Suatu semangat pengorbanan tulus bermakna kemanusiaan adiluhur.

Namun sebagai seorang rakyat Indonesia yang kebetulan bersahabat dengan Joko Widodo sejak beliau masih walikota Solo, dengan penuh kerendahan hati saya memohon Presiden Jokowi jangan mengikhlaskan diri sendiri menjadi warga Indonesia pertama untuk disuntik vaksin Corona demi membuktikan keamanan vaksin Corona.

Insya Allah para menteri koordinator beserta segenap menteri terutama Menteri Kesehatan sebagai para pembantu utama Presiden juga jangan merelakan presiden mengorbankan diri sekadar demi membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa vaksin Corona aman.

Sejarah ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa uji coba klinis vaksin membutuhkan waktu minimal dua tahun demi dapat menjamin bahwa vaksin benar-benar aman dalam arti tidak menimbulkan dampak samping negatif apa pun.

Teknologi uji coba klinis

Di masa hak asasi manusia telah diutamakan oleh PBB, percobaan vaksin dilakukan terhadap manusia merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak layak dibenarkan.

Apalagi di masa kini teknologi uji coba klinis sudah memungkinkan eksperimen dilakukan di laboratorium biomekular berdasar simulasi komputerial terhadap robot dengan metabolisme serupa manusia.

Namun eksperimen vaksin dengan menggunakan robot juga tetap membutuhkan waktu cukup panjang demi pembuktian keamanan vaksin.

Maka, sebaiknya jangan lakukan percobaan vaksin Corona pada diri seorang presiden yang sangat dicintai oleh seluruh rakyatnya

WHO

Adalah lebih bijak apabila bangsa Indonesia berkenan bersabar menanti WHO sebagai lembaga kesehatan PBB memberikan jaminan resmi bahwa vaksin Corona yang akan diberikan secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia benar-benar paripurna bebas dari segenap marabahaya risiko dampak-samping negatif vaksinasi.

Setelah berdasar kaidah sains kesehatan terbukti benar-benar aman maka atas rekomendasi resmi WHO dan BPOM Republik Indonesia silakan vaksin yang terjamin aman secara adil dan merata serta tanpa paksaan dipersembahkan kepada seluruh rakyat Indonesia agar segenap warga Indonesia kebal terhadap angkara murka virus Corona. Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com