KOMPAS.com - Sebagai upaya mencegah penularan virus corona Covid-19, Pemerintah mengeluarkan syarat baru bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota.
Syarat tersebut yaitu harus membawa hasil rapid test antigen Covid-19.
Kebijakan itu diterapkan terutama untuk penumpang yang bepergian menggunakan kereta api jarak jauh atau pesawat.
Selain itu, menjelang libur Natal dan tahun baru, sejumlah wilayah juga mensyaratkan orang-orang yang akan memasuki wilayahnya untuk menunjukkan hasil dari rapid test antigen.
Hasil yang didapat menggunakan metode ini dinilai memiliki akurasi lebih tinggi dibanding rapid test antibodi yang sebelumnya banyak dilakukan.
Wilayah-wilayah yang mensyaratkan rapid test antigen misalnya adalah Bandung, Bali, dan DKI Jakarta, dan DIY.
Baca juga: Bagaimana Ketentuan Rapid Test Antigen bagi Pendatang di Jakarta, Bandung, Bali, dan DIY
Lalu, jika sudah muncul hasilnya, berapa lama surat keterangan hasil rapid test antigen ini bisa digunakan atau berlaku?
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, menyebut surat keterangan hasil rapid test antigen berlaku selama 2 minggu atau 14 hari sejak diterbitkan, sama sepeprti rapid test anibody.
"Sampai belum ada aturan baru, ya masih berlaku yang lama sesuai SE No 9, masih 14 hari," ujar Adita, dikutip dari Kompas.com, Kamis (17/12/2020).
Masa berlaku itu sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.
Saat ini, aturan lebih lanjut terkait perjalanan orang di masa pandemi masih dalam tahap penyusunan oleh Satgas Penanganan Covid-19.
"Saat ini sedang disusun revisinya oleh Satgas," ucap Adita.
Baca juga: Rapid Test Antigen Berlaku 14 Hari untuk Syarat Perjalanan ke Luar Kota
Perbedaan rapid test antigen jika dibandingkan dengan rapid test antibodi terletak pada jenis sampel yang digunakan, yakni menggunakan lendir yang diambil dari hidung atau tenggorokan dengan metode usap.
Hal ini berbeda dengan rapid test antibodi yang menggunakan sampel darah, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
Cara kerja rapid test antigen yaitu dengan mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan dengan mencari protein yang dikandung oleh virus corona.
Tes dengan rapid test antigen dinilai lebih efektif dibandingkan dengan rapid test antibodi.
Sebab rapid test antibodi hanya bertujuan mencari antibodi terhadap virus corona. Tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap agen infeksi seperti virus.
Antibodi ini umumnya muncul setelah empat hari hingga lebih dari seminggu setelah infeksi.
Sementara rapid test antigen dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi karena dapat mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan.
Baca juga: Rapid Test Antigen Jadi Syarat Perjalanan, Ini Bedanya dengan Rapid Test Antibodi dan PCR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.