Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kasus Ringan Covid-19 Juga Berikan Kekebalan Tubuh yang Lama

Kompas.com - 17/08/2020, 19:10 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan tengah memantau respons imun atau kekebalan tubuh terhadap virus corona selama berbulan-bulan.

Terbaru, peneliti melihat munculnya tanda imunitas yang kuat dan bertahan lama, bahkan pada orang-orang yang hanya mengalami gejala ringan Covid-19.

Antibodi pelawan penyakit, serta sel kekebalan tubuh yang disebut sel B dan sel T yang mampu mengenali virus, bertahan selama berbulan-bulan setelah infeksi ditangani.

"Inilah yang Anda harapkan," kata Ahli Imunologi di University of Washington, Marion Pepper, sebagaimana dikutip The New York Times, Senin (17/8/2020).

"Semua bagian di sana (temuan baru) memiliki respons kekebalan yang sangat protektif," lanjut Pepper.

Ahli Imunologi di Uniersity of California, Smita Ayer, juga mengungkapkan keyakinan yang sama. 

"Ini (temuan baru) sangat menjanjikan. Temuan ini menciptakan optimisme terhadap kekebalan dan vaksin yang potensial," kata dia.

Baca juga: Studi Baru Temukan Penularan Covid-19 Orang Tanpa Gejala Sama dengan Orang Bergejala

Penelitian tentang virus corona dan pengembangan vaksin memang dilakukan dengan sangat cepat oleh berbagai pihak.

Upaya-upaya untuk meneliti dan mengembangkan vaksin ini terus dilakukan dengan kasus baru Covid-19 yang masih terus dilaporkan setiap harinya di berbagai negara dunia.

Sudah hampir 8 bulan pandemi berlangsung, yaitu sejak kasus pertama diidentifikasi di Wuhan, China, akhir Desember 2019.

Meskipun para peneliti belum dapat memperkirakan berapa lama respons kekebalan yang ditemukan akan bertahan, banyak ahli yang menganggapnya sebagai indikasi yang baik.

Artinya, tubuh memiliki kemungkinan yang baik untuk melawan virus corona jika terpapar kembali.

"Semuanya benar-benar bekerja sebagaimana mestinya," kata Ahli Imunologi di Unversity of Arizona, Deepta Bhattacharya.

Baca juga: Studi: Remaja Dapat Menularkan Virus Corona Sama seperti Orang Dewasa

Meski demikian, Dr Pepper kembali menekankan bahwa perlindungan terhadap paparan kembali virus corona belum dapat dipastikan hingga ada bukti yang lebih banyak.

"Perlindungan terhadap infeksi ulang tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasi hingga ada bukti yang lebih banyak pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 kembali atau untuk kedua kalinya," ujar dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com