Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terserah, Ironi Nasib Nakes dan Kerumunan Warga di Pusat Keramaian

Kompas.com - 19/05/2020, 20:13 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata "Indonesia Terserah" masih ramai diperbincangkan khalayak. Bahkan di media sosial Twitter, tanda pagar atau tagar #IndonesiaTerserah sempat menjadi salah satu trending.

Twit yang menunjukkan kekecewaan warganet terhadap penanganan corona virus di Indonesia membanjiri linimasa dengan tagar tersebut.

Sementara itu, sebuah foto tenaga medis yang menunjukkan tulisan "Indonesia Terserah" ramai di media sosial sejak Jumat, 15 Mei 2020.

Tagar ini diyakini sebagai sebuah tanda protes dari para tenaga medis yang telah berjuang keras melayani para korban virus corona jenis baru ini.

Namun, masih banyak masyarakat yang berkumpul di pusat keramaian tanpa mempedulikan penyebaran virus corona. 

Baca juga: Tagar Indonesia Terserah Digaungkan, Ini Suara Hati Dokter di Tengah PSBB yang Melonggar...

Tenaga medis meninggal

Sejumlah tenaga medis telah menjadi korban keganasan virus ini. Beberapa petugas kesehatan meninggal dunia karena terpapar virus SARS-CoV-2.

Terbaru, perawat RS Royal Surabaya yang berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) meninggal dunia bersama janin berusia empat bulan dalam kandungannya.

Tenaga medis memang tengah berjuang keras di tengah pandemi global yang saat ini terjadi di Tanah Air. Terlebih, vaksin virus juga belum ditemukan hingga saat ini.

Baru-baru ini, kalimat "Indonesia Terserah" kembali bergema di media sosial setelah terdapat unggahan-unggahan yang viral mengenai ramainya kembali sejumlah daerah di Indonesia.

Tagar ini pun menjadi bentuk respons masyarakat yang sadar akan bahaya Covid-19.

Baca juga: Media Asing Soroti Tagar Indonesia Terserah yang Viral Terkait Corona

Kerumunan masyarakat

Seperti diketahui saat ini, jalan raya, pasar, mall, dan tempat perbelanjaan lainnya sudah kembali dipenuhi masyarakat.

Mirisnya, ramainya sejumlah tempat ini tidak dibarengi dengan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Ramai Tagar Indonesia Terserah, Apakah Tenaga Medis Menyerah?

Jarak sosial tak lagi dihiraukan dan masyarakat malah cenderung berdesak-desakan. Padahal, seharusnya antar orang berjarak sekitar 1,5 hingga 2 meter sebagai upaya agar tidak terpapar virus corona. 

Selain itu, tidak semua masyarakat mematuhi perintah menggunakan masker.

Kurva peningkatan kasus di Indonesia terus naik dan bahkan belum menunjukkan adanya penurunan. Hingga Selasa (19/5/2020), jumlah kasus positif infeksi virus corona di Indonesia mencapai 18.496 kasus, meninggal 1.221 kasus, dan 4.467 orang berhasil sembuh. 

Jumlah korban tewas akibat virus SARS-CoV-2 yang terkonfirmasi juga diketahui terus naik, walaupun banyaknya pasien yang dinyatakan sembuh masih lebih banyak dibandingkan korban meninggal.

Baca juga: [POPULER TREN] Indonesia Terserah | Dunia yang Berubah Pasca-pandemi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com